Find Us On Social Media :

Peristiwa Kerusuhan Prancis: Sudah Sumbang Dua Piala Dunia, Tapi Kenapa Imigran Prancis Masih Didiskriminasi?

By Ade S, Senin, 3 Juli 2023 | 12:03 WIB

Belajar dari kasus kerusuhan yang dipicu penembakan terhadap Nahel M, seperti apa sebenarnya sejarah para imigran di Prancis?

Intisari-Online.com - Prancis telah mendapat banyak manfaat dari kehadiran para imigran, terutama di bidang olahraga.

Tim sepak bola nasional Prancis, Les Bleus, terkenal sebagai tim yang beragam dan multikultural, dan sering diisi oleh pemain-pemain keturunan imigran.

Pada 1998, saat Prancis meraih gelar Piala Dunia pertamanya, bintang timnya adalah Zinedine Zidane yang memiliki darah Algeria.

Sementara pada 2018, saat Prancis kembali menjadi juara Piala Dunia, separuh dari skuadnya adalah anak-anak imigran.

Namun, sebesar apa pun jasa mereka, para imigran ini dianggap masih terus mendapatkan perlakuan diskriminatif dari para penduduk Prancis lainnya.

Terbaru, seorang remaja berusia 17 tahun, Nahel M, ditembak mati oleh anggota kepolisian Prancis.

Peristiwa ini lantas memicu aksi demonstrasi yang mengarah pada kekerasan di salah satu kantung imigran di Prancis.

Namun, sebenarnya seperti apakah sejarah kehadiran para imigran di Prancis? Mengapa pula mereka masih mendapatkan diskriminasi?

Kronologi Kasus Nahel M

Kekerasan meletus di Nanterre, sebuah kota pinggiran di sebelah barat ibu kota Perancis, Paris, setelah seorang remaja berusia 17 tahun, Nahel M, tewas tertembak oleh polisi pada Selasa (27/6/2023).

Baca Juga: Dibalik Peristiwa Rasisme Pelatih PSG, Ini Sederet Kejadian Rasis di Dunia Sepak Bola