Find Us On Social Media :

Sejarah Villa Isola, Dari Rumah Cassanova Kini Telah Menghasilkan Ribuan Guru

By Tjahjo Widyasmoro, Jumat, 30 Juni 2023 | 17:19 WIB

Villa Isola yang kini menjadi area kampus Universitas Pendidikan Indonesia, di masa lalu menyimpan cerita yang seru dari pemiliknya.

Menguasai koran dan telegraf, Berrety absah disebut sebagai raja media dan salah satu orang terkaya di Hindia Belanda.

Kalau mau dibandingkan sekarang, mungkin posisinya sama dengan konglomerat media zaman kini seperti Harry Tanoe, Surya Paloh, atau Chairul Tanjung.

Pada akhir Desember 1934, Berrety bertemu para investor di Belanda yang berminat membeli ANETA.

Setelah selesai urusan, ia berniat pulang memakai pesawat DC 2 “uiver” yang memuat empat awak dan tiga penumpang.

Pesawat itu juga membawa kargo 350kg surat.

Akan tetapi dalam perjalanan, tepatnya 20 Desember 1934 pesawat jatuh di Syria dekat perbatasan Irak.

Hasil penyelidikan menyebut, pesawat jatuh karena tersambar petir.

Namun gosip menyebutkan pesawat itu jatuh ditembak.

Adapun otak di belakang sabotase itu diduga adalah sang  Gubernur B.C De Jonge.

Sepeninggal Berrety, Villa Isola sempat berpindah tangan kepada pemilik hotel homman saat itu yaitu Rr. J. Van Es.

Saat Jepang berkuasa, bangunan itu dijadikan markas tentara. Begitu pula ketika Hindia Belanda mencoba menguasai Indonesia.

Villa Isola berubah menjadi kawasan pendidikan, setelah berdiri Perguruan Tinggi Pendidikan Guru yang diresmikan Perdana Menteri Republik Indonesia Mr. Ali Sastroamidjojo pada 20 Oktober 1954.

Dalam perjalanannya, Villa Isola kemudian menjadi Gedung IKIP Bandung yang belakangan menjadi Universitas Pendidikan Indonesia.

Dari kampus ini telah lahir ribuan pendidik yang telah menyebar ke seluruh Indonesia.

Kini Villa Isola juga dikenal dengan nama Gedung Bumi Siliwangi.