Find Us On Social Media :

Pamerkan Inovasi Produk, 30 UMKM di Sigi Jalin Kemitraan Baru

By Yussy Maulia, Jumat, 30 Juni 2023 | 20:19 WIB

Business and Partnership Matching Festival Lestari 5.

Dari pertemuan kemitraan itu, Anas mengaku menyepakati untuk menyuplai produk sandal anyaman berbahan tiko untuk sebuah hotel berbintang di Kota Palu. Kesepakatan lainnya dibuat bersama mitra Asosiasi Usaha Perhotelan yang memintanya memasok kerajinan anyaman dalam berbagai bentuknya.

“Jumlahnya juga tidak tanggung-tanggung, 100 unit setiap pekan. Kami akan mengusahakan dapat memenuhinya dengan meningkatkan kapasitas produksi dan menambah tenaga kerja yang saat ini baru lima orang,” ujar Anas.

Yeni, salah seorang pengurus Kelompok Perempuan Banggele asal Desa Bunga, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi merasakan hal yang sama. Produk kecap rempah yang diusahakan kelompoknya mendapat tawaran kemitraan dari enam calon mitra sekaligus dari berbagai daerah.

“Ini luar biasa. Selama ini, kecap rempah yang kami produksi dari 10 orang perempuan di kelompok kami tadinya hanya terbatas pada pasar sekitar,” aku Yeni.

Dengan adanya kemitraan tersebut, Yeni sudah berencana untuk merekrut beberapa orang perempuan di desanya untuk meningkatkan produksinya.

Baca Juga: Hutan Ranjuri: Penyerap Karbon dan Mitigasi Bencana Masyarakat Sigi

Apalagi, menurut Yeni, peningkatan produksi tidaklah sulit karena ketersediaan bahan baku yang cukup banyak di desanya. Demikian pula dengan tenaga kerja perempuan. Banyak kaum perempuan yang dapat dengan mudah diajaknya bergabung.

“Calon mitra itu akan melihat langsung tempat produksi kami di Palolo dalam waktu dekat ini,” imbuh Yeni bersemangat.

Pelaku UMKM lainnya adalah Ruslin, penjual durian dari Desa Lemosiranindi di Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Sigi. Ia mengaku terkejut dengan tawaran kemitraan yang diterimanya.

Pasalnya, durian varietas lokal yang diusahakannya adalah milik adat atau kepemilikan bersama yang dikumpulkan dari hutan.

“Durian yang kami hasilkan itu tumbuh di hutan-hutan. Siapa yang memungutnya, dialah yang memilikinya. Jadi bagaimana kami memenuhi permintaan itu?,” ujarnya.

Meski begitu, Ruslin tidak kehabisan akal. Ia akan menyiasatinya dengan mengumpulkan warga di desanya untuk serempak mengumpulkan durian-durian yang jatuh dari pohon.