Find Us On Social Media :

Sejarah Keraton Surakarta, Saksi Bisu Perkembangan dan Kejayaan Mataram Islam

By Afif Khoirul M, Jumat, 30 Juni 2023 | 08:15 WIB

Keraton Kasunan Surakarta. Ilustrasi isi Perjanjian Giyanti.

Intisari-online.com - Keraton Surakarta adalah istana resmi Kesunanan Surakarta Hadiningrat yang terletak di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Keraton ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Islam yang pernah menjadi pusat pemerintahan di Jawa Tengah pada abad ke-16 hingga abad ke-18.

Keraton ini menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan budaya yang menjadi saksi bisu perkembangan dan kejayaan Mataram Islam.

Sejarah Berdirinya Keraton Surakarta

Keraton Surakarta didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwana II pada tahun 1744 sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur akibat Geger Pecinan pada tahun 1743.

Geger Pecinan adalah pemberontakan yang dipimpin oleh penduduk Tionghoa yang tidak puas dengan kebijakan pajak dan perlakuan diskriminatif dari pihak kerajaan.

Pada saat itu, Kerajaan Mataram Islam sudah mengalami kemunduran akibat campur tangan VOC dalam urusan politik dan ekonomi.

VOC memanfaatkan perselisihan antara para penguasa Mataram untuk memperluas pengaruhnya di Jawa.

Salah satu contohnya adalah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 yang membagi Mataram menjadi dua kekuasaan, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Meskipun demikian, Keraton Surakarta tetap berusaha mempertahankan eksistensi dan tradisi kesunanan yang diwarisi dari Mataram Islam.

Keraton Surakarta juga terus mengembangkan seni dan budaya Jawa, seperti wayang, gamelan, tari, batik, dan lain-lain.

Baca Juga: Ketika Penguasa Mataram Hamengkubuwono II Tak Mau Tunduk Kepada Raffles, Inggris Pun Jarah Keraton Yogyakarta