Penulis
Intisari-Online.com – Kita tentu tahu kalau mencairnya pengunungan es dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut. Nah, menurut para ilmuwan pada tahun 2100 nanti, kemungkinan hal ini akan terwujud. Tak tanggung-tanggung, kenaikannya mencapai sekitar 12 cm.
Para ilmuwan beranggapan hal ini disebabkan oleh mencairnya sejumlah gunung es di belahan bumi utara dan selatan. Kontribusi terbesar yang membuat naiknya pemukaan laut itu berasal dari Arktik Kanada, Alaska, dan Antartika.
Sedangkan Alpen Eropa, Selandia Baru, Kaukasus, Kanada Barat, dan Amerika Serikat, juga menyumbang kenaikan air laut, meskipun sedikit. Nantinya, gunung-gunung ini diprediksi akan kehilangan 50 persen volume es-nya saat ini.
Dalam studi yang dilakukan oleh University of British Columbia, para peneliti membuat model penelitian dengan melihat 120 ribu gletser dan puncak gunung es di seluruh dunia. Saat ini, mencairnya gletser dan gunung es disebut jadi penyebab naiknya permukaan air laut secara tidak proposional.
“Mencairnya gletser kcil ini membuat sekitar 40 persen permukaan air laut meningkat,” ujar Valentina Radic, peneliti postdoctoral di Department of Earth and Ocean Sciences, sekaligus pemimpin studi tersebut.
Radic dan koleganya, Rida Hock dari University of Alaska, membuat model gletser yang akan mencair di masa depan, berdasarkan temepratur dan curah hujan dari 10 model iklim global. Model ini sebelumnya digunakan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
Menurut Radic, secara keseluruhan risetnya dan IPCC lebih rinci dan bersifat regional. Alhasil, riset ini memungkinkan mereka mendapatkan gambaran yang lebih jelas secara regional. Tak hanya itu saja, proyeksi ini juga dapat melihat dampak potensial pada pasokan air dan perubahan distribusi ukuran gletser.
Dalam studi itu, IPCC mengatakan kalau proyeksi global kenaikan air laut yang disebabkan oleh mencairnya gletser dan gunung es, mencapai tujuh sampai 17 cm di ujung 2100. Namun, proyeksi Radic sedikit lebih tinggi. Yaitu tujuh hingga 18 cm.
(Sciencedaily.com/University of British Columbia)