Pada 6 Agustus 1964, dua anak manusia yang tengah dimabuk cinta itu menikah secara islam di rumah Yurike.
Pernikahan ini tidak diketahui oleh publik maupun istri-istri Soekarno yang lain.
Hanya keluarga dekat dan beberapa orang sahabat yang menjadi saksi.
Yurike Sanger mengaku tidak pernah merasa cemburu dengan istri-istri Soekarno yang lain.
Ia menganggap mereka sebagai saudara dan teman.
Ia juga menghormati posisi Fatmawati sebagai ibu negara dan Ratna Sari Dewi sebagai istri resmi terakhir Soekarno.
Kehidupan Yurike Sanger dan Soekarno tidak berlangsung lama.
Kondisi Soekarno pada 1967 yang secara de facto dimakzulkan sebagai presiden, berdampak pada kehidupan pribadi.
Soekarno yang menjadi tahanan rumah di Wisma Yoso menyarankan agar Yurike meminta cerai.
Alasannya, ia tidak ingin Yurike hidup susah bersamanya.
Yurike Sanger pun mengabulkan permintaan Soekarno dan mengajukan cerai secara agama pada tahun 1968.
Meski begitu, ia tetap menjaga hubungan baik dengan Soekarno hingga akhir hayatnya pada tahun 1970.
Setelah bercerai dengan Soekarno, Yurike Sanger menikah lagi dengan seorang pengusaha bernama Subekti Didi dan memiliki dua anak, yaitu Lita dan Ramadhian.
Ia juga kembali ke dunia tarik suara dan sempat merilis beberapa album.
Yurike Sanger kini tinggal di Jakarta bersama keluarganya. Ia masih sering menceritakan kenangan-kenangan indah bersama Soekarno kepada anak cucunya.
Itulah sosok Yurike Sanger, istri ketujuh Soekarno yang dinikahi secara rahasia. Wanita cantik yang menaklukkan hati sang proklamator.