Find Us On Social Media :

Peristiwa Geger Sepoy, Penyerbuan Pasukan Inggris yang Mengguncang Keraton Yogyakarta

By Afif Khoirul M, Selasa, 20 Juni 2023 | 10:15 WIB

Foto Keraton Yogyakarta.

Intisari-online.com - Pasukan Inggris menyerbu Kraton Yogyakarta pada tanggal 19-20 Juni 1812.

Penyerbuan itu dengan tujuan menggantikan Sultan Hamengkubuwana II yang tidak mau bekerjasama dengan Inggris.

Peristiwa ini dikenal sebagai Geger Sepoy karena pasukan Inggris sebagian besar terdiri dari pasukan Sepoy yang disewa oleh Inggris untuk menyerang keraton.

Peristiwa ini bermula ketika pada tahun 1811, Inggris berhasil menguasai Batavia dan menjadikan Jawa sebagai bagian dari koloni Inggris.

Inggris yang dipimpin oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles berambisi untuk mengendalikan seluruh Pulau Jawa dan mengirim residen-residen ke wilayah-wilayah di Jawa, termasuk kerajaan-kerajaan yang ada di pulau tersebut.

Namun, Sultan Hamengkubuwana II yang bersekutu dengan Sunan Pakubuwono IV menolak kedatangan Inggris dan berencana melawan Inggris.

Raffles kemudian mengutus John Crawfurd dan Pangeran Notokusumo untuk berdiplomasi dengan Sultan Hamengkubuwana II, tetapi tidak berhasil mencapai kesepakatan.

Pasukan Inggris yang menyerbu Kraton Yogyakarta terdiri dari pasukan kerajaan Eropa dan pasukan Sepoy sebanyak 1200 orang, pasukan Surakarta, Legiun Mangkunegaran sebanyak 800 orang, serta dukungan dari Pangeran Notokusumo dan Tan Jin Sing.

Baca Juga: Mataram vs Blambangan, Kisah Perang yang Mengubah Peta Politik Jawa Timur

Pasukan Inggris mulai menembakkan meriam mereka pada 18 Juni 1812 setelah diplomasi terakhir gagal dan mendapat balasan dengan meriam pasukan sutabel keraton.

Selama dua hari, peperangan terjadi di luar benteng Baluwerti keraton dan juga saling tembak meriam dan artileri lainnya.

Kemudian pada subuh dini hari 20 Juni 1812, pasukan Inggris keluar secara diam-diam untuk mendekati regol dan lini belakang pertahanan keraton.