Penulis
Intisari-online.com -Elon Musk, pemimpin Tesla dan SpaceX, baru saja menyelesaikan kunjungan mendadaknya ke China yang penuh dengan dialog dengan pejabat tingkat tinggi, penghargaan terhadap kemajuan teknologi negara itu, dan inspeksi ke pabrik Tesla di Shanghai.
Kunjungan ini adalah yang pertama dalam tiga tahun terakhir dan mengindikasikan betapa pentingnya China bagi Musk dan perusahaannya.
China adalah salah satu pasar terpenting untuk penjualan dan produksi mobil listrik Tesla.
Menurut data dari Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM), Tesla menjual lebih dari 140.000 unit di China pada tahun 2022, atau sekitar 30% dari total penjualan globalnya.
Tesla juga memiliki satu-satunya pabriknya di luar AS di Shanghai, yang merupakan salah satu pabrik terbesar di dunia untuk pembuat mobil listrik.
Namun, China bukanlah pasar yang mudah bagi Tesla.
Persaingan semakin sengit dengan munculnya produsen mobil listrik lokal seperti Nio, Xpeng, dan Li Auto, yang menawarkan produk dengan harga lebih murah dan fitur lebih banyak.
Tesla juga harus beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang bergejolak di China, yang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, ketegangan perdagangan dengan AS, dan kebijakan pemerintah.
Tesla telah menyesuaikan harga beberapa kali untuk tetap kompetitif di pasar China.
Selain itu, Tesla juga menghadapi tantangan dalam hal reputasi dan hubungan dengan pemerintah China.
Pada bulan April 2022, sebuah protes oleh seorang pemilik Tesla di Shanghai Auto Show menarik perhatian media dan publik.
Baca Juga: Apa Makna Peristiwa Rengasdengklok Bagi Proklamasi Kemerdekaan? Ini Penjelasannya
Wanita itu mengeluh bahwa rem mobilnya tidak berfungsi dengan baik dan menuduh Tesla tidak menangani masalahnya secara profesional.
Insiden ini memicu kritik terhadap kualitas produk dan layanan pelanggan Tesla di China.
Pada bulan Mei 2022, media pemerintah China melaporkan bahwa beberapa departemen pemerintah telah melarang pegawai mereka menggunakan mobil Tesla karena alasan keamanan nasional.
Laporan tersebut mengklaim bahwa kamera dan sensor pada mobil Tesla dapat merekam data sensitif dan dikirim ke AS.
Tesla membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa data dari mobilnya tetap di China.
Dalam konteks ini, kunjungan Musk ke China tampaknya bertujuan untuk meredakan ketegangan dan memperkuat kerjasama dengan pihak berwenang China.
Musk bertemu dengan beberapa pejabat tinggi, termasuk Menteri Luar Negeri Qin Gang, Menteri Industri dan Teknologi Informasi Jin Zhuanglong, Wakil Perdana Menteri Ding Xuexiang, dan Sekretaris Partai Shanghai Chen Jining.
Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Musk memuji rakyat dan pencapaian China dalam bidang teknologi, terutama dalam hal kendaraan listrik dan jaringan cerdas.
Musk juga menyatakan bahwa Tesla menentang "pemisahan" antara AS dan China dan bersedia untuk terus memperluas bisnisnya di China.
Pejabat China menyambut baik sikap Musk dan menekankan prospek perkembangan pasar kendaraan listrik di China.
Musk juga mengunjungi pabrik Tesla di Shanghai, yang disebut Gigafactory 3, di mana ia berbicara dengan karyawan dan melihat proses produksi mobil Model 3 dan Model Y.
Baca Juga: Inilah Peristiwa yang Menandai Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Musk mengungkapkan kekagumannya terhadap kinerja pabrik tersebut, yang mampu memproduksi lebih dari 450.000 unit per tahun.
Musk juga berjanji untuk meningkatkan investasi dan inovasi di pabrik tersebut.
Selain itu, Musk juga menyempatkan diri untuk bersantap di sebuah restoran Beijing yang terkenal dengan hidangan daging babinya yang lezat.
Musk tampak menikmati makanannya sambil berbincang dengan beberapa tamu lain, termasuk Ma Huateng, pendiri dan CEO Tencent, salah satu perusahaan teknologi terbesar di China.
Musk dan Ma disebut-sebut sebagai "Saudara Ma" oleh pengguna media sosial China, yang mengagumi kekayaan dan prestasi mereka.
Kunjungan Musk ke China menunjukkan bahwa ia memiliki rencana besar untuk memanfaatkan potensi pasar China dan berkolaborasi dengan pemerintah dan mitra bisnis China.
Musk juga tampaknya ingin memperbaiki citra Tesla di mata publik China dan menunjukkan komitmennya untuk menghormati aturan dan regulasi China.
Dengan demikian, Musk berharap dapat mengamankan posisi Tesla sebagai pemimpin dalam industri kendaraan listrik dan teknologi masa depan di China.