Belum-belum Partai Demokrat Sudah Ultimatum Capres Anies Baswedan, Ternyata Ini Penyebabnya

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Partai Demokrat mendesak capres Anies Baswedan untuk segera mengumumkan calon wakil presidennya. Siap evaluasi dukungan.

Partai Demokrat mendesak capres Anies Baswedan untuk segera mengumumkan calon wakil presidennya. Siap evaluasi dukungan.

Intisari-Online.com -Partai Demokrat belum-belum sudah sudah mengeluarkan ultimatum kepada calon presiden Anies Baswedan.

Mereka akan segera mengevaluasi dukungan terhadap Anies jika tak segera mengumumkan bakal calon wakil presidennya.

Partai Demokrat memberi tenggat hingga Juni 2023 ini.

Hingga saat ini elektablitas Anies tak kunjung membanding dibanding sebelumnya.

Menurut Demokrat hal ini lantaran capres Partai NasDem itu tak kunjung mendeklarasikan pendampingnya.

Meski begitu, apa yang dilakukan Demokrat itu tak serta mendapat respon bagus dari partai pengusung Anies lainnya.

PKS dan NasDem tegas mengritik partai yang didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Kita tahu, Partai Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama NasDem dan PKS.

Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari mengatakan, deklarasi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan, tidak bisa dipatok atau ditentukan pada Juni 2023.

Ia menilai pengumuman cawapres harus memerhatikan dinamika politik yang terus berubah belakangan.

Sejauh ini, menurutnya, dinamika masih sangat tinggi sehingga pergerakan maupun perubahannya pun dinamis.

Karena dinamis, cepat atau lambatnya deklarasi bisa saja mempengaruhi elektabilitas bakal capresnya.

Oleh karena itu, semuanya perlu diperhitungkan dengan matang terlebih dahulu.

Namun, ia kembali menekankan bahwa penentuan nama cawapres telah diserahkan seluruhnya kepada Anies sejak awal.

Waktu deklarasinya juga ditentukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Diketahui, sejauh ini ada tiga nama yang dinilai cukup potensial untuk menjadi pendamping Anies.

Mereka adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Artikel Terkait