Penulis
Intisari-Online.com -Siapa yang tidak kenal dengan Roberto Carlos? Bek kiri asal Brasil ini dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di posisinya sepanjang sejarah sepak bola.
Ia memiliki kecepatan, stamina, teknik, dan tendangan yang luar biasa.
Salah satu tendangan yang paling melegenda adalah tendangan pisangnya yang membuat kiper legendaris Prancis, Fabian Barthez, terpaku di tempat.
Tendangan ini menjadi salah satu ciri khas Roberto Carlos yang sering mencetak gol spektakuler dari jarak jauh.
Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana tendangan itu terjadi, apa yang membuatnya begitu istimewa, dan bagaimana penjelasan ilmiahnya.
Kedatangan Roberto Carlos diJakarta
Legenda sepak bola dunia Roberto Carlos datang ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam acara bertajuk BRImo Future Garuda, Rabu (31/5/2023).
Acara ini diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memberikan bantuan pendidikan dan pelatihan kepada 50 talenta muda sepak bola berbakat di bawah usia 16 tahun.
Roberto Carlos tidak sendirian. Ia ditemani oleh tiga legenda lainnya, yaitu Juan Sebastian Veron, Marco Matterazzi, dan Eric Abidal. Mereka semua telah membawa tim nasional negaranya berjaya di pentas dunia.
Mereka berbagi ilmu dan motivasi kepada para talenta muda dalam kegiatan coaching clinic dan motivational talk.
Salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para peserta adalah melihat langsung tendangan pisang Roberto Carlos yang terkenal di dunia.
Baca Juga: 10 Peninggalan Kerajaan Demak, Ada Makam Sosok Wali Paling Disegani
Tendangan ini menjadi salah satu ciri khas Roberto Carlos yang sering mencetak gol spektakuler dari jarak jauh.
Tendangan Pisang Roberto Carlos yang Bikin Fabian Barthez Melongo
Tendangan pisang Roberto Carlos yang paling melegenda adalah saat ia membela tim nasional Brasil melawan Prancis dalam ajang Tournoi de France 1997.
Pada menit ke-21 pertandingan, Brasil mendapatkan tendangan bebas dari jarak sekitar 35 meter dari gawang Prancis yang dikawal oleh Fabien Barthez.
Roberto Carlos mengambil ancang-ancang dengan lari cepat dan menendang bola dengan kaki kirinya. Bola terbang dengan kecepatan tinggi dan melenceng ke arah kiri gawang.
Barthez tampak tenang dan tidak bergerak karena mengira bola akan melebar. Namun, secara mengejutkan, bola berbelok tajam ke arah kanan dan masuk ke pojok atas gawang Prancis.
Gol tersebut membuat stadion terdiam sejenak sebelum meledak dalam sorak-sorai. Para pemain Brasil berlari menghampiri Roberto Carlos untuk merayakan gol indahnya.
Sementara itu, Barthez hanya bisa melongo dan menatap bola dengan tak percaya.
Penjelasan Ilmiah Efek Magnus
Bagaimana bisa tendangan pisang Roberto Carlos bisa melengkung di udara? Jawabannya adalah karena adanya Efek Magnus.
Baca Juga: Dikenal Sakti, Dimanakah Kujang Milik Sosok Prabu Siliwangi yang Asli?
Menurut laman Science Alpha, Efek Magnus adalah peristiwa fisika yang terjadi saat suatu benda atau obyek yang berputar mengalir di dalam gas atau cairan, menarik udara lebih kencang di salah satu sisi.
Kondisi ini menimbulkan selisih tekanan yang mendorong benda tersebut ke arah sisi tekanan yang lebih rendah.
Contoh Efek Magnus yang paling gampang dilihat adalah saat bola yang berputar (atau silinder) melenceng menjauhi lengkungan, yang akan diikutinya jika tidak berputar.
Efek Magnus pertama kali dijelaskan oleh ilmuwan Jerman, Heinrich Magnus, pada 1858.
Pada kasus gol Roberto Carlos yang melibatkan tendangan pisangnya itu, jika diamati, Roberto Carlos menendang bola menggunakan bagian luar kaki dengan sentuhan ujung sepatu mengenai sedikit bagian bawah bola.
Teknik tendangan seperti itu membuat bola melonjak dan berputar (spin).
Jika bola tidak berputar, arahnya adalah tegak lurus. Pada kasus gol Roberto Carlos, bolanya berputar.
Ketika bola bergerak melonjak dan berputar, aliran udara bergerak berkebalikan arah dengan arah gerak bola. Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan dan juga kecepatan aliran udara di kedua sisi bola.
Hukum Bernouilli menyatakan, semakin cepat aliran udara maka tekanannya semakin rendah.
Pada gol Roberto Carlos, alur bola melenceng menjauhi lengkungan dan berbelok (bergerak) ke tekanan yang lebih rendah. Peristiwa inilah yang disebut dengan Efek Magnus.
Itulah penjelasan ilmiah dari gol tendangan pisang Roberto Carlos pada 1997 yang sampai membuat kiper legendaris Prancis,Fabien Barthez, hanya bisa melongo.