Find Us On Social Media :

5 Cara Kembali Bekerja Setelah Melahirkan

By Esra Dopita M Sidauruk, Rabu, 10 Juni 2015 | 12:00 WIB

5 Cara Kembali Bekerja Setelah Melahirkan

Intisari-Online.com - Setelah melalui masa cuti melahirkan yang cukup panjang, para ibu tentunya harus segera bersiap kembali ke rutinitas sebelumnya yaitu bekerja. Ini jadi pilihan yang dilematis bagi para wanita yang bekerja. Di satu sisi tidak ingin meninggalkan pekerjaan, namun naluri seorang ibu merasa sedih dan khawatir terhadap kondisi anak. Berikut ini lima cara kembali bekerja setelah melahirkan:

1. Perencanaan ke Depan: Beberapa minggu pertama menjadi waktu yang paling sibuk. Kamu  akan menemukan keseimbangan antara tanggung jawab ibu dan tanggung jawab pekerjaan. Kamu perlu mengatur dan berkomunikasi dengan orang di dalam kalangan kamu seperti bekerja sama dengan pasangan, pengasuh, dan anak yang lebih tua. Siapa yang akan mengurus apa dalam rumah tangga. Berikan jadwal baru sebagai percobaan sekitar seminggu sebelum kembali bekerja.  

2. Minum dari botol: Bagi ibu-ibu yang memilih untuk terus menyusui, mereka harus mulai memompa, pembekuan, dan menimbun susu beberapa minggu sebelumnya. Mereka juga harus membuat bayi mereka terbiasa minum dari botol. Para ahli menyarankan, mulai dari pada saat anak berusia empat minggu. Gunakan puting aliran rendah, yang dirancang untuk menirukan fungsi tersebut dan merasakan seperti puting wanita.

3. Membuat transisi bertahap: Pemisahan kecemasan tidak bisa dihindari, dan ibu mungkin tergoda untuk menghabiskan setiap menit bangun bersama si anak pada hari-hari terakhir sebelum kembali bekerja. Namun, para ahli menyarankan, agar ibu meninggalkan anak dengan pengasuh untuk periode satu atau dua minggu sebelum hari pertama kembali pada pekerjaan.

4. Gunakan teknologi agar tetap terhubung: Kamu dapat menyimpan bingkai foto si kecil di meja kerja. Akan lebih semangat jika kamu dapat melihat secara real time atau bahkan dari foto yang baru saja diambil. Meminta penjaga mengambil snapshot dan mengirimkannya ke ponsel atau menggunakan Skype atau Google Hangout selama istirahat makan siang kamu untuk berinteraksi dengan si kecil.

5. Rencana Cadangan: Sesuatu yang tidak terduga bisa muncul kapan saja, seperti babysitter yang sakit, anak demam, atau bos kamu memerlukan kamu datang setiap waktu. Maka, kamu harus memiliki rencana cadangan seperti babysitter cadangan atau nomor dokter sehingga bisa menghubungi dengan cepat. Maka, itu tidak akan menggangu rutinas pekerjaan.(careerealism.com)