Find Us On Social Media :

Benarkah, Pria Merasa Terancam Bila Memiliki Atasan Wanita?

By Esra Dopita M Sidauruk, Selasa, 14 Juli 2015 | 18:00 WIB

Benarkah, Pria Merasa Terancam Bila Memiliki Atasan Wanita?

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal Society for Personality and Social Psychology mengungkapkan, pria merasa terancam dengan atasan wanita yang bertindak lebih tegas terhadap mereka dibandingkan atasan pria. Perilaku tersebut bisa mengganggu tempat kerja atas perebutan dinamika kekuasaan.

"Konsep maskulin menjadi lebih sulit dipahami di masyarakat sebagai peran gender yang memudar, dengan lebih banyak perempuan mengambil posisi manajemen dan menjadi pencari nafkah utama bagi keluarga mereka," kata Ekaterina Netchaeva, pemimpin penelitian dan asisten profesor manajemen dan teknologi di Universitas Bocconi di Milan.

Bahkan orang-orang yang mendukung kesetaraan gender dapat melihat kemajuan ini sebagai ancaman bagi maskulin mereka, apakah mereka sadar mengakui atau tidak. Dalam percobaan dengan 76 mahasiswa, 52 laki-laki dan 24 perempuan di sebuah universitas AS, peserta diberitahu bahwa mereka akan menegosiasikan gaji mereka di pekerjaan baru dalam latihan komputer dengan pria atau manajer perekrutan wanita.

Setelah negosiasi, peserta mengambil tes ancaman secara implisit di mana mereka menduga kata-kata yang muncul di layar komputer kurang dari satu detik. Peserta yang memilih ancaman terkait kata-kata, termasuk "takut" atau "risiko" yang dinilai merasa lebih terancam.

Peserta pria yang bernegosiasi dengan manajer wanita menunjukkan, lebih merasa terancam dan mendorong untuk gaji yang lebih tinggi (rata-rata $ 49.400) dibandingkan benegosiasi dengan manajer pria (rata-rata $ 42.870). “Jender manajer tidak mempengaruhi peserta wanita,” kata Netchaeva. Hasil yang sama tercermin dalam dua percobaan lainnya.

Netchaeva mengatakan, perilaku cukup asertif oleh pria terhadap atasan wanita bisa mengganggu dinamika tempat kerja, menghambat kekompakan tim, dan berdampak negatif terhadap kinerja tim. Dalam kasus tersebut, atasan wanita mungkin ingin tampil lebih proaktif dan kurang berusaha untuk mempertahankan hubungan yang mulus di tempat kerja. (TimesofIndia)