Find Us On Social Media :

Sosok Ini Jadi Saksi Pertemuan Indonesia vs Argentina, Sebut Maradona Pesepakbola Yang Tak Sombong

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 25 Mei 2023 | 09:22 WIB

Legenda timnas Indonesia Bambang Nurdiansyah mengenang pertemuan Indonesia vs Argentina, terutama tentang sosok Dieogo Maradona.

Sosok legenda timnas Indonesia Bambang Nurdiansyah mengenang pertemuan Indonesia vs Argentina, terutama tentang sosok Dieogo Maradona.

Intisari-Online.com - Pertandingan Indonesia vs Argentina pada Piala Dunia U-20 1979 di Jepang meninggalkan kenangan bagi sebagian legenda sepakbola timnas Garuda.

Selain bertemu Argentina yang timnas seniornya baru saja juara Piala Dunia 1978, kenangan yang juga tak mungkin dilupakan adalah bertemu dengan Diego Maradona.

Bagaimanapun juga, Maradona ketika itu sudah dijuluki Si Anak Ajaib.

Dia juga sudah digadang-gadang sebagai pesepakbola terbesar setelah Pele dari Brazil.

Salah satu legenda timnas Indonesia yang punya kenangan pada pertandingan tersebut adalah David Sulaksmono.

David, yang ketika itu berusia 20 tahun, adalah penyerang timnas berasal dari klub Jayakarta.

"Selama hidup sebagai pemain bola, itu (bermain melawan Maradona) adalah pengalaman yang paling berkesan," katanya, dilansir Tribunnews.com pada November 2020 lalu.

"Indonesi satu grup dengan Argentina, Yugoslavia, dan Polandia."

Di pertandingan pertama, Indonesia dibelasak Argentina dengan skor 5-0.

Di pertandingan kedua dibantai Polandia 6-0.

Dan di pertandingan terakhir, dihantam Yugoslavia 5-0.

Ketika Argentina mengalahkan Indonesia 5-0, Argentina menyumbangkan dua gol.

Dalam kenangannya, Maradona menyebut timnya sudah bisa mencetak empat gol dalam kurun waktu 15 menit.

"Di tim Argentina itu ada pemain yang dijuluki anak ajaib, rising star, Diego Armando Maradona," kata David.

"Kami sebagai pemain Indonesia sangat senang dan gembira bisa bertemu bintang masa depan."

Bahkan David saat itu menilai apa yang diberitakan tentang kualitas Maradona memang benar dan bakal jadi pemain dunia.

“Jadi memang anak itu bertalenta, dan dilahirkan oleh tuhan untuk dunia sepak bola yang benar-benar luar biasa untuk menjadi bintang. Pada akhirnya juga Argentina menjadi juara,” jelasnya.

Bambang Nurdiansyah juga membagikan kenangan saat Indonesia bertemu Argentina.

"Ketika itu Maradona sudah menjadi bintang dengan bakat yang luar biasa," kata Bambang, dilansir Antara.

"Namu dia tetap berlatih mandiri di hotel dengan timnya."

Bambang mengaku melihat itu karena skuat timnas Indonesia tinggal di hotel yang sama dengan timnas Argentina.

"Menurut saya, ini perlu dicontoh terutama oleh pesepakbola di Indonesia."

Saat di lapangan, Maradona juga bukan tipe pemain yang bermalas-malasan walau sudah jadi bintang, saksi Bambang.

"Maradona itu tahu betul targetnya bukanlah kejuaraan dunia junior," tambah Bambang.

"Tetapi senior, akhirnya dia bisa menikmati juara Piala Dunia, bukan."

Yang juga menjadi kenagan Bambang Nurdiansyah adalah sifat ramah Maradona.

Menurutnya, legenda hidup Napoli itu tidak sungkan untuk berinteraksi dengan pemain-pemain Indonesia di hotel tempat mereka menginap.

"Dia bergaul dengan semua orang, tidak sombong," kenang Bambang.

"Bercanda-canda juga dengan kami, saya dan teman-teman sempat berfoto dengan dia."