Find Us On Social Media :

7 Alasan yang Membuat Orang Menangis di Tempat Kerja (1)

By Esra Dopita M Sidauruk, Senin, 17 Agustus 2015 | 07:00 WIB

7 Alasan yang Membuat Orang Menangis di Tempat Kerja (1)

Intisari-Online.com - Bukan lagi sebuah rahasia ada beberapa orang, entah itu perempuan atau lelaki yang pernah menangis di tempat kerja. Bahkan bersembunyi di kamar mandi untuk menangis. Tentu saja, itu bukan sesuatu yang disengaja. Alasannya tak lain karena pekerjaan. Berikut ini adalah tujuh alasan yang membuat orang menangis di tempat kerja:

1. Bos emosional: Talia, seorang pekerja perempuan berusia 31 tahun menceritakan, pengalamannya menangis di tempat kerja. Ia memiliki seorang pembimbing yang hanya beberapa tahun lebih tua darinya. Tempatnya bekerja cukup demokrasi. Tetapi, atasannya merupakan orang yang cukup emosional. Ia selalu berpikir bahwa wajah atasannya tampak seperti batu terhadap dirinya. Ketika saya menemukan kesulitan dalam bekerja. Itu membuatnya menitikkan air mata dalam proses karirnya. Namun, di satu sisi Talia merasa lega bahwa ia mempunyai masalah dan membuatnya tampak lebih lebih baik setelah itu.

2. Klien yang kasar: Sarah (26) mengatakan, suatu hari seorang klien memarahinya untuk sesuatu yang sebenarnya kesalahan mereka. Setelah saya menutup telepon, saya mulai menangis. Atasannya Sarah melihatnya, Sarah langsung menjelaskan apa yang sedang terjadi, termasuk fakta bahwa klien telah melepaskan rentetan kata-kata makian dan kasar kepadanya. Akhirnya, atasannya mengatakan kepada klien tersebut bahwa perusahaan kami tidak akan bekerja dengan orang-orang yang kasar kepada karyawannya.

3.Pekerjaan yang melelahkan: Kelly (34), seorang pengacara, menangis menjadi hal yang benar-benar disukai di perusahaannya. Ketika ia sudah mulai merasa emosional, ia segera keluar dan mencari tempat untuk menangis. Ia menemukan sebuah halaman yang tenang. Kedengarannya aneh, tapi itu membuatnya jauh lebih mudah melewati saat-saat emosional yang sulit. Lucunya, suatu kali setelah hari yang sangat melelahkan, ia pergi ke sana untuk menangis dan melihat atasannya sedang menangis di sana. Ia langsung bergegas keluar sebelum atasan melihatnya. Hal tersebut memberi pelajaran baik baginya bahwa setiap orang tidak berdaya pada titik tertentu. (refinery29.com)