Penulis
Intisari-Online.com -Sebuah artikel berjudul “Perempuan Bicara dalam Majalah Dunia Wanita: Kesetaraan Gender dalam Rumah Tangga di Indonesia, 1950-an” menjadi sumber sejarah yang menarik.
Dalam artikel yang ditulis oleh Siti Utami Dewi Ningrum tersebut, kita melihat kondisi masyarakat Indonesia pada tahun 1950-an terhadap perempuan.
Namun, sebenarnya seperti apakahkondisi sinkronik (keadaan masyarakat Indonesia) pada masa itu terhadap perempuan?
Untuk itulah, artikel berikut ini akan melakukan analisis dalam perspektif gender dan sejarah.
Keterkaitan antara sejarah dan ilmu sosial dalam artikeltersebut
Artikel yang ditulis oleh Siti Utami Dewi Ningrum ini membahas tentang peran dan posisi perempuan dalam rumah tangga di Indonesia pada tahun 1950-an, yang ditinjau dari perspektif gender
Dalam ulasannya, artikel ini menggunakan sumber sejarah dari tulisan, karikatur dan opini yang dimuat di majalah Dunia Wanita, salah satu majalah perempuan populer pada masa itu.
Majalah ini sendiri diketahui dipimpin oleh Ani Idrus, seorang wartawati dan aktivis perempuan yang berani menyuarakan isu-isu perempuan di tengah kondisi politik yang kacau di awal kemerdekaan Indonesia.
Dalam artikel tersebut, terlihatketerkaitan antara sejarah dan ilmu sosial, karena artikel ini tidak hanya menggali fakta-fakta historis tentang kehidupan perempuan pada tahun 1950-an, tetapi juga menganalisis makna sosial dan budaya dari fakta-fakta tersebut.
Artikel ini menggunakan analisis perspektif gender, yaitu suatu cara pandang yang mempertimbangkan perbedaan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Dengan menggunakan analisis ini, artikel ini dapat mengungkap perkembangan suara perempuan pada tahun 1950-an untuk mendapatkan kesetaraan gender, terutama dalam rumah tangga.
Baca Juga: Keterkaitan antara Sejarah dan Ilmu Sosial dalam artikel Perempuan Bicara dalam Majalah Dunia Wanita
Kondisi sinkronik (keadaan masyarakat Indonesia) pada masa itu terhadap perempuan
Kondisi sinkronik adalah keadaan masyarakat pada suatu waktu tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Sementara itu, kondisi sinkronik masyarakat Indonesia pada tahun 1950-an terhadap perempuan dapat diketahui dari berbagai sumber sejarah, salah satunya adalah majalah Dunia Wanita.
Dari majalah ini, dapat dilihat bahwa perempuan pada masa itu menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam bidang sosial, politik dan ekonomi.
Di bidang sosial, perempuan masih dianggap sebagai makhluk lemah yang harus tunduk kepada laki-laki.
Perempuan diharapkan untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik dan setia kepada suami.
Selain itu, perempuan yang bekerja di luar rumah masih mendapat diskriminasi dan stereotip negatif, bahkan sering menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Di bidang politik, perempuan sudah mulai mendapatkan hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilu, termasuk terlibat dalam organisasi-organisasi politik dan sosial.
Namun, perempuan masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan partai-partai politik.
Hal ini terlihat dari fakta bahwa perempuan juga masih jarang menduduki posisi-posisi penting dan strategis dalam pemerintahan.
Di bidang ekonomi, perempuan sudah mulai berperan sebagai pencari nafkah bagi keluarga.
Perempuan sudah ada yang bekerja sebagai guru, dokter, wartawati, pedagang, buruh pabrik dan lain-lain.
Namun, perempuan masih mendapat upah yang lebih rendah dari laki-laki sertamasih mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan, kesehatan, kredit dan modal usaha.
Dari kondisi sinkronik tersebut, dapat dilihat bahwa perempuan pada tahun 1950-an masih mengalami ketidakadilan dan ketimpangan gender dalam berbagai bidang kehidupan.
Namun, perempuan juga sudah mulai menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka untuk mendapatkan kesetaraan gender dengan laki-laki.
Salah satu media yang digunakan oleh perempuan untuk menyampaikan suara mereka adalah majalah Dunia Wanita.
Baca Juga: Analisislah Kondisi Sinkronik pada Masa Itu Terhadap Perempuan!