Find Us On Social Media :

Kisah Syekh Pandan Jati, Pejabat Mataram Islam yang Difitnah Korupsi Hingga Menjadi Wali di Pemalang

By Afif Khoirul M, Jumat, 19 Mei 2023 | 08:15 WIB

Ilustrasi - Foto makam Syekh Pandan Jati

Syekh Pandan Jati tidak bisa membela diri karena tidak memiliki bukti yang kuat untuk membantah tuduhan tersebut.

Dia juga tidak mau melawan Sultan Agung karena menghormati kedudukan dan kewibawaannya sebagai pemimpin umat Islam.

Dia merasa bahwa Allah akan memberikan keadilan padanya.

Syekh Pandan Jati memilih untuk melarikan diri dari Kesultanan Mataram, dan meninggalkan seluruh identitas kebesarannya.

Dia pergi ke wilayah hutan di sisi barat, tepatnya di kawasan Bantarbolang, Pemalang.

Di sana, dia bertemu dengan Mbah Bantarbolang, seorang ulama besar yang memiliki padepokan atau pesantren di tengah hutan.

Mbah Bantarbolang menyambut Syekh Pandan Jati dengan baik, dan mengizinkan dia untuk tinggal di rumahnya.

Dia melihat bahwa Syekh Pandan Jati adalah orang yang baik, jujur, dan taat beribadah.

Dia juga merasakan aura keagungan dan kesucian dari Syekh Pandan Jati.

Oleh karena itu, dia mengangkat Syekh Pandan Jati menjadi muridnya, dan mengajarkan ilmu-ilmu agama dan tasawuf kepadanya.

Syekh Pandan Jati belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh dari Mbah Bantarbolang.

Baca Juga: Melalui Pajang Dan Jaka Tingkir, Mataram Islam Mengaitkan Diri Dengan Kerajaan Demak Bintoro