Ini Cara Menghadapi Bos Bermuka Dua

Esra Dopita M Sidauruk

Penulis

Ini Cara Menghadapi Bos Bermuka Dua

Intisari-Online.com - Perilaku buruk atasan membuat pekerjaan menjadi semakin sulit. Ditambah, jika bos bermuka dua. Bos bermuka dua adalah bos yang memperlakukan karyawan dengan baik di depan, namun ketika karyawan tidak ada ia mengatakan hal-hal yang menghina atau buruk tentang karyawan. Berurusan dengan bos bermuka dua merupakan situasi sulit. Berikut ini cara menghadapi bos bermuka dua:

1. Memutuskan apakah pekerjaan layak dilanjutkan: Solusi sederhana adalah menemukan tempat kerja baru di mana kondisi kerja jauh lebih baik. Jika kamu merasa pekerjaan sekarang ini layak dilanjutkan, maka harus siap berurusan dengan bos bermuka dua. Tentu dengan cara yang benar dan tidak dengan cara yang bisa membuat kamu kehilangan posisi.

2. Menemukan orang di atas bos kamu: Kemungkinan ini adalah orang-orang yang mendengar komentar menghina dari atasan mengenai kamu. Dengan membiarkan mereka mengenal siapa kamu sesungguhnya, kamu memberi mereka kesempatan untuk melihat perilaku bermuka dua dari bos kamu.

3. Meminta atasan memberi tolok ukur: Hal ini berupaya meningkatkan kinerja. Meminta atasan memberikan beberapa tolok ukur yang dapat digunakan untuk memastikan ekspektasi kamu. Hal ini mungkin dapat memaksa atasan berpikir tentang perilaku bermuka duanya.

4. Mencatat hal-hal baik: Mencatat apa yang kamu lakukan, apa yang diharapkan dari kamu, dan apa yang kamu sampaikan. Ini adalah cara terbaik menangani keluhan di belakang kamu. Kamu juga harus mencatat pujian dan tanggapan positif dari rekan kerja sebagai metode menanggapi kritik.

5. Tetap fokus : Kamu harus tetap fokus melakukan pekerjaan dengan baik, sehingga kamu dapat berharap kemajuan dalam karier dan terhindar dari bos bermuka dua.

6. Berbicara dengan HRD: Berbicara dengan HRD merupakan cara menghadapi bos bermuka dua, jika situasi sudah tak tertahankan, perilaku atasan merusak reputasi kamu, dan menghambat kemajuan, solusi terbaik adalah melibatkan pihak ketiga. Sebagian besar perusahaan memiliki sistem menangani konflik jenis ini. Jangan khawatir. Katakan sesungguhnya apa yang kamu alami. (ehow.com)