Apakah Globalisasi Berpengaruh Terhadap Pembentukan Identitas Kita?

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Globalisasi

Intisari-online.com - Dalam soal PKN kelas XI halaman 117 memuat soal berjudul "Apakah globalisasi berpengaruh terhadap pembentukan identitas kita?"

Kali ini Intisari Online akan menjawab pertanyaan tersebut.

Sebelum itu, mari kita bahas apa yang dimaksud dengan Globalisasi.

Globalisasi adalah suatu proses peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antara negara-negara di dunia dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, dan teknologi.

Jawaban :

Globalisasi membawa berbagai dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia, termasuk terhadap pembentukan identitas kita.

Identitas adalah ciri khas atau jati diri yang membedakan seseorang atau kelompok dari yang lain.

Identitas dapat bersifat pribadi maupun kolektif.

Identitas pribadi adalah identitas yang dimiliki oleh individu sebagai makhluk unik dan berbeda dari yang lain.

Identitas kolektif adalah identitas yang dimiliki oleh individu sebagai bagian dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan tertentu, seperti agama, etnis, bangsa, dll.

Identitas nasional adalah identitas kolektif yang dimiliki oleh warga negara Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan beradab.

Identitas nasional Indonesia terbentuk dari sejarah perjuangan kemerdekaan, nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, semboyan NKRI Harga Mati, serta kekayaan budaya dan alam.

Baca Juga: Apa Makna Filosofis Dari Paham Kebangsaan dan Nasionalisme Terhadap Bangsa?

Globalisasi berpengaruh terhadap pembentukan identitas kita, baik secara positif maupun negatif.

Secara positif, globalisasi dapat membuka wawasan kita tentang dunia dan memperkaya pengetahuan kita tentang berbagai budaya dan peradaban.

Soal :Ada banyak aspek dalam kehidupan kita yang terpengaruh oleh globalisasi. Berikan analisismu terhadap pengaruh globalisasi dalam aspek ekonomi, teknologi, serta budaya?

Jawaban:

Aspek ekonomi: Globalisasi dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif dalam bidang ekonomi.

Secara positif, globalisasi dapat meningkatkan produksi, perdagangan, investasi, dan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara.

Globalisasi juga dapat membuka peluang bagi negara-negara berkembang untuk memperoleh modal, teknologi, dan pasar yang lebih luas.

Secara negatif, globalisasi dapat menimbulkan ketimpangan, persaingan, ketergantungan, dan krisis ekonomi di antara negara-negara.

Globalisasi juga dapat mengancam kedaulatan ekonomi dan kepentingan nasional suatu negara.

Aspek teknologi: Globalisasi dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif dalam bidang teknologi.

Secara positif, globalisasi dapat mempercepat penyebaran dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di seluruh dunia.

Globalisasi juga dapat meningkatkan inovasi, kreativitas, dan efisiensi dalam berbagai sektor kehidupan.

Baca Juga: Mengapa Penghargaan Kebudayaan Atas Masyarakat Lain Harus Dilakukan?

Secara negatif, globalisasi dapat menimbulkan kesenjangan teknologi dan digital di antara negara-negara.

Globalisasi juga dapat menimbulkan masalah-masalah seperti pencurian hak cipta, cybercrime, dan dampak lingkungan akibat penggunaan teknologi.

Aspek budaya: Globalisasi dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif dalam bidang budaya.

Secara positif, globalisasi dapat memperkaya keragaman dan toleransi budaya di dunia.

Globalisasi juga dapat mempromosikan nilai-nilai universal seperti hak asasi manusia, demokrasi, dan perdamaian.

Secara negatif, globalisasi dapat menimbulkan homogenisasi dan dominasi budaya asing terhadap budaya lokal.

Globalisasi juga dapat menimbulkan konflik dan radikalisasi akibat perbedaan budaya dan agama.

Soal :Melalui strategi seperti apa agar generasi muda bisa menjadikan Pancasila sebagai benteng bagi penguatan karakter bangsa?

Jawaban :

Untuk menjadikan Pancasila sebagai benteng bagi penguatan karakter bangsa, generasi muda perlu melakukan strategi-strategi seperti berikut:

1. Memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila secara mendalam dan komprehensif.

Pancasila bukan hanya sekadar rumusan normatif atau slogan kosong, tetapi merupakan jiwa dan cita-cita bangsa yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Bagaimana mengenali tradisi kearifan masyarakat di negara-negara lain?

2. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam perilaku individu maupun sosial.

Perilaku individu mencakup sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, kreatif, mandiri, dll.

Perilaku sosial mencakup sikap toleran, gotong royong, demokratis, nasionalis, dll.

3. Menjadi teladan dan agen perubahan bagi lingkungan sekitar.

Generasi muda harus mampu menunjukkan contoh perilaku yang sesuai dengan Pancasila kepada orang lain, baik keluarga, teman, maupun masyarakat.

Generasi muda juga harus mampu menginisiasi dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan positif yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

4. Menjaga semangat kebinekaan sebagai kekayaan bangsa. Generasi muda harus menghormati dan menghargai perbedaan suku, agama, ras, budaya, dll. yang ada di Indonesia sebagai wujud Bhinneka Tunggal Ika.

Generasi muda juga harus menjaga persatuan dan kesatuan sebagai warga negara Indonesia dengan semangat NKRI Harga Mati.

5. Menyaring informasi dan budaya asing yang masuk ke Indonesia dengan sikap kritis dan selektif.

Generasi muda harus mampu memilah-milah informasi dan budaya asing yang sesuai atau tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Generasi muda juga harus mampu memanfaatkan globalisasi sebagai sarana untuk mempromosikan budaya dan potensi Indonesia di dunia internasional.

Artikel Terkait