Find Us On Social Media :

7 Mitos Tentang Mengelola Perhatian di Tempat Kerja (2)

By Esra Dopita M Sidauruk, Jumat, 18 Desember 2015 | 12:00 WIB

7 Mitos Tentang Mengelola Perhatian di Tempat Kerja (2)

Intisari-Online.com - Dalam setiap pekerjaan tentu akan menemukan gangguan, mulai dari suasana kantor yang bising, rekan kerja yang menjengkelkan, hilangnya konsentrasi, dan sebagainya.  Namun, apapun gangguan tersebut, kita harus bisa melawannya dan tetap fokus bekerja. Berikut ini adalah tujuh mitos tentang mengelola perhatian di tempat kerja:

4. Lebih produktif jika saya multi-tasking

Kita tidak bisa secara sadar tetap fokus terhadap dua hal yang dikerjakan pada waktu yang bersamaan. Multi-tasking, membuat perhatian beralih dengan cepat. Pilihlah satu hal yang menjadi prioritas untuk dikerjakan lebih dulu. Buat ruang kerja jauh dari gangguan untuk mendorong fokus terhadap satu tugas dalam satu waktu.

5. Otak mudah terganggu dan tidak bisa mengubahnya

Menjaga pikiran untuk tetap peka terhadap pekerjaan dapat melatih otak. Praktek ini telah terbukti meningkatkan aktivitas sinar gamma dalam otak, yang menunjukkan pikiran sangat terfokus. Cobalah untuk mempertimbangkan untuk mengidentifikasi tempat demi menjaga kewaspadaan dan kedamaian.  

6. Jika bekerja melebih jam kerja, maka akan menyelesaikan pekerjaan lebih banyak

Kapasitas otak kita terbatas. Biasanya, untuk tetap fokus tidak lebih dari 45 menit. Bekerja melebih jam kerja akan menyelesaikan pekerjaan lebih banyak hanyalah sebuah mitos dari tujuh mitos tentang mengelola perhatian di tempat kerja. Oleh sebab itu, setiap 45 menit ketika bekerja, kamu dapat melakukan istirahat lalu fokus kembali bekerja. Dengan begitu perhatianmu dapat kembali terjaga.

7. Saya bisa tidur ketika mati

Tidur memainkan peran penting dalam kemampuan kita untuk fokus dan mempertahankan perhatian. Ketika kurang tidur, kemampuan kita untuk belajar dan fokus menjadi menurun. Tak ada salahnya untuk mempertimbangkan menambah kamar tidur atau mengambil waktu untuk tidur siang atau istirahat pendek demi meremajakan dan menyegarkan otak. Jadi jangan menunggu tidur ketika kamu mati.(TimesofIndia