Find Us On Social Media :

Begini Situasi Dan Kondisi Indonesia Pada Akhir Masa Kolonial Belanda

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 6 Mei 2023 | 19:25 WIB

Situasi dan kondisi Indonesia di akhir pemerintahan Hindia Belanda ditandai dengan menyerahnya Belanda kepada tentara Jepang.

2. Semakin melarat dengan adanya Tanam Paksa

Tanam paksa, peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830, membuat rakyat semakin menderita.

Sistem ini mewajibkan setiap desa menyisihkan 20 persen tanahnya untuk ditanam komoditi ekspor, seperti teh, tebu, kopi, dan tarum atau nila.

Hasil tanaman dijual kepada bangsa Belanda dengan harga yang sudah ditetapkan.

Penduduk yang tidak memiliki tanah harus bekerja 65 hari dalam setahun pada kebun milik pemerintah Belanda.

Tanam paksa menimbulkan penderitaan dan kemiskinan. Belanda dengan licik menerapkan perjanjian yang merugikan pribumi.

Tanah yang dipilih hanya tanah yang subur, tanah tetap dikenakan pajak, rakyat harus bekerja melebihi waktu yang ditentukan, hingga harus mendahulukan tanaman pemerintah dari tanaman sendiri.

3. Sistem Kerja Rodi Sumber Sengsara

Dalam masa jabatan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, sekitar tahun 1808 hingga tahun 1811, masyarakat Indonesia harus merasakan sistem kerja rodi.

Kerja rodi dilakukan guna mendukung sistem tanam paksa.

Belanda membangun berbagai sarana seperti pabrik, rel kereta api, jalan raya, bendungan, hingga pelabuhan.

Pembangunan berbagai sarana tersebut menyebabkan penderitaan bagi rakyat Indonesia.