Intisari-online.com - Pancasila merupakan lima sila yang menjadi ideologi dan landasan negara Indonesia.
Sila keempat Pancasila menyatakan, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.
Sila ini mengajarkan nilai kerakyatan yang menegaskan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi yang menghargai kedaulatan rakyat dan mengedepankan musyawarah dalam menentukan keputusan untuk kebaikan bersama.
Nilai-nilai dalam sila keempat Pancasila di antaranya:
- Menempatkan kepentingan negara dan masyarakat lebih tinggi dari kepentingan pribadi dan golongan.
- Tidak memaksa kehendak kepada orang lain, tetapi menghormati pendapat dan hak-hak orang lain.
- Menjadikan budaya bermusyawarah sebagai cara utama dalam membuat keputusan bersama dengan semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan mengikuti setiap keputusan yang didapatkan dari hasil musyawarah dengan niat baik dan rasa tanggung jawab.
- Musyawarah dilaksanakan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur, serta dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjaga harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, serta persatuan dan kesatuan demi kebaikan bersama.
- Memberi kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipilih untuk melaksanakan permusyawaratan atau perwakilan.
Cara menerapkan nilai-nilai dalam sila keempat Pancasila dapat dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari keluarga, sekolah, organisasi, masyarakat, hingga negara.
Contoh penerapan sila keempat Pancasila:
1. Di lingkungan keluarga, kita dapat menuntaskan masalah keluarga melalui musyawarah mufakat untuk mencapai kata sepakat, bersikap terbuka menerima serta memperhatikan pendapat anggota keluarga yang lain, menghargai hasil keputusan musyawarah, dan bertanggung jawab melaksanakan hasil musyawarah.
2. Di lingkungan sekolah, kita dapat menaati aturan sekolah yang disusun berdasarkan musyawarah antara guru, siswa, dan orang tua, menghargai hak dan kewajiban sebagai siswa, terlibat dalam organisasi siswa atau ekstrakurikuler yang menyalurkan aspirasi siswa, serta memberi suara dalam pemilihan ketua osis atau ekstrakurikuler.
3. Di lingkungan organisasi, kita dapat menghormati struktur organisasi yang dibangun berdasarkan musyawarah anggota organisasi, menyampaikan pendapat secara santun dan positif dalam rapat atau diskusi organisasi, menghormati perbedaan pendapat dan mencari kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak, serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota organisasi sesuai dengan hasil keputusan bersama.
4. Di lingkungan masyarakat, kita dapat berkontribusi dalam musyawarah desa atau RT/RW untuk menetapkan arah pembangunan atau penyelesaian masalah di lingkungan sekitar, menghormati adat istiadat dan budaya lokal yang sejalan dengan Pancasila, ikut serta dalam kegiatan sosial atau kemasyarakatan yang berguna bagi lingkungan sekitar, serta menjalin kerukunan dan toleransi antar sesama warga masyarakat.
5. Di lingkungan negara, kita dapat menggunakan hak dan kewajiban sebagai warga negara, seperti memilih pemimpin negara melalui pemilu yang demokratis, menghormati konstitusi dan hukum yang berlaku, mengawasi kinerja pemerintah dan penyelenggara negara, serta memberikan kritik dan saran yang membangun bagi kemajuan negara.
Dengan mengamalkan nilai-nilai dalam sila keempat Pancasila, kita dapat menunjukkan sikap demokratis yang bertanggung jawab dan berkeadilan.