Find Us On Social Media :

Bisnis di Era Digital: Hampir 70% Klien Datang dari Instagram

By Ilham Pradipta M., Senin, 1 Februari 2016 | 09:30 WIB

Bisnis di Era Digital: Hampir 70% Klien Datang dari Instagram

Intisari-Online.com - Digitalisasi telah menyentuh hampir semua lini kehidupan kita saat ini. Ekonomi yang tadinya berbasis pada pertanian dan sektor industri, kini beralih pada dunia digital. Dampaknya, banyak peluang besar untuk berkecimpung di dunia maya tersebut.Fenomena Go-Jek memunculkan sebuah pemahaman baru bagaimana sebuah bisnis dijalankan di era digital. Sebuah revolusi yang sayangnya kurang didukung oleh Pemerintah. Padahal, Indonesia adalah pangsa yang besar sementara industri digital tak mengenal sekat teritorial. Menurut tahun 2014 saja pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta pengguna.

Ledakan pengguna ponsel itu, menurut laporan DBS Asian Insight, bersama dengan populernya media sosial sebagai tempat beriklan, penyimpan data besar untuk analisis bisnis, dan penyatuan beragam objek lewat internet menjadi faktor pendorong digitalisasi teknologi di berbagai sektor. Dari sini terbukalah banyak peluang bisnis yang bisa kita garap.

Salah satu bisnis online (daring) yang semakin populer saat ini dijalankan melalui Instagram. Kita bisa melihat pada seorang wanita ini, Indah Maulida. Ia menawarkan jasa merias wajah untuk acara pernikahan, pesta ulang tahun, hingga wisuda. Bisnis keluarga yang telah digelutinya dari tahun 2002 ini makin berkembang berkat peran Instagram.

Ia tertarik untuk mengembangkan bisnis lewat Instagram gara-gara melihat rekannya yang sudah duluan ber-Instagram. Dari seluruh pelanggan yang menggunakan jasa rekannya itu, hampir 70% didapat melalui Instagram. Untuk jasa seperti yang Indah tawarkan biasanya memerlukan suatu galeri foto sebagai bukti hasil karya riasnya.  Sebelumnya, para calon pelanggan harus pergi ke tempatnya bekerja untuk melihat foto-foto tersebut. Indah juga pernah menggunakan brosur yang dititipan di gedung-gedung pernikahan untuk memperlihatkan karyanya. Setelah menggunakan Instagram, hal itu menjadi lebih mudah dan praktis.

“Dengan brosur kami harus mengeluarkan biaya yang lumayan besar, dan tidak bisa update foto setiap minggunya. Sementara Instagram, biaya lebih murah, dan update foto bisa kapan saja,” jelasnya.

Ia juga sering menampilkan testimoni dari para pelanggan di akun Instagram miliknya untuk menarik perhatian calon pelanggan lainnya. Indah mengaku, berkat media sosial pelanggannya bertambah lebih banyak dari sebelumnya.--Simak artikel lengkapnya mengenai "Peluang di Dunia Digital Kian Menjanjikan" di Majalah Intisari edisi Februari 2016.