Jika Ada Keragaman Dalam Sebuah Negara, Apa yang Dilakukan Agar Negara Itu Kuat? Kolaborasi, Kompetisi, Atau Negasi?

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Kolaborasi Budaya Lokal dan Internasional.

Intisari-online.com - Menurut soal PKN kelas X halaman 157-158 memuat soal berjudul.

"Jika ada keragaman dalam sebuah negara, apa yang dilakukan agar negara itu kuat? Kolaborasi, kompetisi, atau negasi?"

Keragaman dalam sebuah negara adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan dalam berbagai bidang, seperti suku bangsa, agama, bahasa, budaya, dan sebagainya.

Keragaman ini merupakan kekayaan dan keindahan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.

Namun, keragaman juga bisa menimbulkan konflik dan perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.

Jawaban :

Salah satu cara untuk mengelola keragaman dalam sebuah negara agar negara itu kuat adalah dengan melakukan kolaborasi.

Kolaborasi adalah kerjasama antara berbagai pihak yang memiliki perbedaan untuk mencapai tujuan bersama. Kolaborasi bisa dilakukan dengan menghormati, menghargai, dan menoleransi perbedaan yang ada.

Kemudian, soal lain pada halaman 157-158 berjudul:

"Mengapa Kolaborasi penting dilakukan bagi sebuah negara?"

Jawaban :

Kolaborasi juga bisa dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik, saling memahami, dan mencari titik temu.

Kolaborasi bisa membuat negara unggul dan kuat karena bisa menggabungkan kekuatan dan kelebihan dari berbagai pihak.

Baca Juga: Jawaban Soal PKN: Kesepakatan Dasar Negara yang Dihasilkan Dari Anggota BPUPKI, yang Memiliki Keragaman dan Latar Belakang Agama & Budaya?

Kolaborasi juga bisa meningkatkan kreativitas, inovasi, dan produktivitas.

Kolaborasi juga bisa mencegah konflik dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Kemudian soal lainnya pada halaman 157-158 adalah:

"Apa contoh atau model kolaborasi kebudayaan yang ideal menurut kalian?"

Jawaban:

Contoh negara yang mampu berkolaborasi dalam keragaman adalah Indonesia.

Indonesia memiliki keragaman suku bangsa, agama, bahasa, dan budaya yang sangat besar.

Namun, Indonesia mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.

Indonesia juga mampu berkolaborasi dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan lainnya.

Oleh karena itu, jika ada keragaman dalam sebuah negara, yang perlu dilakukan agar negara itu kuat adalah kolaborasi.

Kolaborasi adalah cara terbaik untuk menghargai dan memanfaatkan keragaman sebagai kekuatan dan keindahan bangsa.

Contoh kolaborasi :

Baca Juga: Bagaimana mengenali tradisi kearifan masyarakat di negara-negara lain?

1. Pentas seni budaya yang menampilkan berbagai jenis kesenian dari berbagai daerah, seperti tari, musik, teater, dan lainnya.

Pentas seni budaya ini bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan lokal, serta mengapresiasi keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.

2. Pameran seni budaya yang menampilkan karya-karya seni visual dari berbagai seniman yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, seperti lukisan, patung, kerajinan, dan lainnya.

Pameran seni budaya ini bisa menjadi sarana untuk menunjukkan kreativitas dan ekspresi dari berbagai budaya, serta menginspirasi masyarakat untuk menghargai dan mengembangkan seni budaya.

3. Festival budaya yang menghadirkan berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan budaya, seperti lomba, bazar, seminar, workshop, dan lainnya.

Festival budaya ini bisa menjadi sarana untuk mempromosikan dan mengedukasi masyarakat tentang kebudayaan lokal maupun nasional, serta meningkatkan partisipasi dan interaksi antar masyarakat dari berbagai budaya

4. Kerjasama antar lembaga atau organisasi yang bergerak di bidang kebudayaan, baik pemerintah maupun swasta, lokal maupun internasional. Kerjasama ini bisa meliputi pertukaran informasi, penelitian, pengembangan, pendanaan, pelatihan, dan lainnya.

Kerjasama ini bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kebudayaan di Indonesia, serta membangun jejaring dan kemitraan antar lembaga atau organisasi.

5. Dialog antar budaya yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki perbedaan budaya, seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, akademisi, aktivis, dan lainnya.

Dialog ini bisa menjadi sarana untuk saling memahami dan menghormati perbedaan budaya yang ada di Indonesia, serta mencari solusi bersama untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kebudayaan.

Artikel Terkait