Penulis
Suar.ID -Vladimir Putin Ancam Nuklir, 1.600 Tentara Inggris Justru Berkumpul Di Estonia.
Sekitar 1.600 tentara reguler telah ditempatkan Pemerintah Kerajaan Inggris di Estonia.
Pasukan Inggris itu merupakan bagian dari NATO yang siap menghadang Rusia bila berani menyerbu Lituania yang juga anggota NATO.
Pasukan sudah menyatakan siap tempur melawan tentara Vladimir Putin.
Meskipun, mereka kerap diancam dengan senjata nuklir.
Kehadiran tentara Inggris itu sebagai bagian dari kelompok perang NATO yang dikerahkan untuk melindungi negara yang berbatasan 183 mil dengan Rusia.
Panglima militer juga dapat memanggil sekitar 30 tank tempur Challenger II dan 60 kendaraan lapis baja dari Resimen Tank Kerajaan.
Letnan Kolonel Ru Streatfeild, pemimpin kelompok pertempuran NATO mengatakan, pasukannya "100 persen" siap jika Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Estonia.
Dia menambahkan, tahu rencana pertempurannya jika terjadi serangan Rusia.
Diberitakan express.co.uk, tentara Inggris menyatakan tingkat pelatihan mereka yang sangat tinggi bisa menjadi faktor penentu di medan perang.
“Anda bisa memiliki semua perlengkapan di dunia,"
"Tetapi, jika Anda tidak percaya diri menggunakannya, itu tidak akan membawa Anda kemana-mana bukan?" tegas Letnan Kolonel Ru Streatfeild.
Daily Expressjuga bergabung dengan tentara Inggris di garis depan di Estonia saat mereka berlatih bersama rekan-rekan Denmark dan Prancis.
Sekutu Barat berlatih menyerang target pada dua sumbu.
Sementara, pasukan Estonia mempertahankan posisinya.
Sebuah topan RAF terbang beberapa saat sebelum tank tempur Challenger II Inggris menembak sasaran dalam upaya untuk mengamankan posisi mereka.
Pejabat Estonia mengatakan, mereka "harus berasumsi", Vladimir Putin suatu hari nanti akan menyerang negara mereka.
Letnan Kolonel Ru Streatfeild mengakui, pasukan NATO harus siap berperang.
Ditanyaterkait pasukan NATO siap jika terjadi invasi Rusia, dia berkata, “100 persen".
“Bukannya orang senang dalam hal ini,"
"Tapi, tentara ingin melakukan pekerjaan,"
"Mereka ingin mempraktikkan keahlian mereka,"
“Inilah yang mereka lakukan untuk bergabung dengan Angkatan Darat,"
“Tentara kami sangat bangga berada di sini,"
"Ini adalah hak istimewa yang luar biasa,"
"Tapi, itu juga merupakan tanggung jawab yang sangat besar,”
Letnan Kolonel Ru Streatfeild juga berbicara tentang taktik penyergapan yang digunakan oleh Ukraina dan pelajaran potensial yang dapat dimanfaatkan sekutu NATO.
“Tidak ada yang baru, sungguh," ujar Letnan Kolonel Streatfeild.
"Apa yang Anda lihat di sekitar sini, adalah apa yang kami sebut manuver senjata gabungan,"
“Di sinilah kami memiliki tank, infanteri lapis baja, insinyur, artileri, dan logistik yang semuanya beroperasi bersama,"
“Masing-masing negara membawa kemampuan yang berbeda, budaya yang berbeda, pola pikir yang berbeda,"
"Tapi, mereka benar-benar saling melengkapi,"
Saat ini, tentara Inggris berada di bawah komando NATO.
Baca Juga: Halim Perdanakusuma, Masuk RAF Inggris Sampai 42 Kali Bombardir Nazi