Find Us On Social Media :

Mengapa Kerajaan Mataram Islam Dibagi Dua Usai Perjanjian Giyanti? Semata karena Polah VOC?

By Ade S, Kamis, 20 April 2023 | 11:19 WIB

Perjanjian Giyanti. Berikut ini penjelasan mengapa wilayah kerajaan Mataram Islam dibagi dua berdasarkan Perjanjian Giyanti.

Intisari-Online.com - Kerajaan Mataram Islam pernah mencapai puncak kejayaannya pada masa kepemimpinan Sultan Agung.

Namun, sekitar satu abad kemudian, Kerajaan Mataram Islam justru terbagi dua melalui Perjanjian Giyanti.

Lalu, mengapa wilayah Kerajaan Mataram Islam dibagi dua berdasarkan Perjanjian Giyanti?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Sejarah singkat Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram Islam atau Kesultanan Mataram didirikan pada abad ke-16 oleh Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati.

Sebelumnya, Ki Ageng Pemanahan membantu Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya, mengalahkan Arya Penangsang dari Jipang dan atas jasanya dianugerahi wilayah tanah di hutan Mentaok (sekarang Kotagede, Yogyakarta).

Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya ketika diperintah oleh Sultan Agung (1613-1645 M).

Di bawah kekuasaannya, Mataram mampu menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya.

Namun, pada tahun 1755 M, terjadi perjanjian Giyanti antara Pakubuwono III dari Surakarta dan Mangkubumi dari Yogyakarta yang mengakhiri perang saudara di antara mereka.

Baca Juga: Begini Duduk Perkara Mataram Islam Pecah Jadi Dua Dan Betapa Liciknya Politik Adu Domba Belanda