Polisi Israel Serang Jamaah Masjid Al Aqsa, Ratusan Orang Diikat Tangannya Dalam Kondisi Tengkurap

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Polisi Israel menyerang jamaah di dalam Masjid Al Aqsa. Orang-orang yang dianggap sebagai perusuh itu ditangkapi dan diikat tangan dan kakinya.

Polisi Israel menyerang jamaah di dalam Masjid Al Aqsa. Orang-orang yang dianggap sebagai perusuh itu ditangkapi dan diikat tangan dan kakinya.

Intisari-Online.com -Aksi provokatif kembali dilakukan oleh aparat keamaan Israel.

Rabu (5/3) waktu setempat, polisi Israel menyerang Masjid Al Aqsa.

Tak hanya sekali, mereka disebut dua kali menyerang Masjid Al Aqsa dalam waktu satu hari.

Lebih dari 350 orang ditangkap di dalam masjid.

Polisi Israel juga mengikat kaki dan tangan puluhan jamaah dalam posisi tengkurap.

Sementara organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan ada 6 orang terluka dalam serangan tersebut.

Kronologi

Polisi Israel menyerang jamaah Masjid Al Aqsa dengan brutal.

Setidaknya ada tujuh orang yang dikabarkan mengalami luka-luka.

Polisi Israel menggunakan granat keju dan gas air mata dalam penyerangan tersebut

Sementara itu, ratusan warga Palestina ditahan oleh Kepolisian Israel.

Aksi kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian Israel tersebut sempat terekam kamera jemaah Masjid.

Video penyerangan Polisi Israel di Masjid Al-Aqsa itu viral di media sosial.

Bahkan dalam sebuah foto terlihat Polisi berseragam lengkap dengan senjata benda tumpul memukuli para jemaah masjid.

Usai peristiwa penyerangan tersebut, Masjid Al-Aqsa pun berantakan.

Bahkan dari sejumlah foto, jemaah pria sempat diikat dalam kondisi berbaring.

Aparat kepolisian Israel beralasan terpaksa masuk ke dalam masjid untuk mengusir orang-orang yang menghasut atau memprovokasi warga yang berada di dalam masjid.

Polisi mengaku dilempari batu dan petasan dari dalam masjid.

Tindakan ini menyebabkan banyak jamaah Al-Aqsa sesak napas.

Hingga kini belum diketahui secara pasti terkait respon dari Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa.

Menurut keterangan saksi mata Palestina, polisi Israel mengerahkan kekuatan berlebihan.

Mereka menembakkan gas air mata dan granat kejut.

Tindakan ini menyebabkan banyak jemaah Al-Aqsa sesak napas.

Polisi Israel juga dilaporkan menggebuki jemaah dengan pentungan dan senapan.

Polisi Israel kemudian mengusir jemaah keluar kompleks masjid lalu mengawal warga Israel yang hendak masuk.

Selain itu, seorang lansia yang menjadi korban tindakan Israel mengaku sesak napas setelah insiden ini.

Ia terpaksa keluar masjid saat melakukan tadarus.

"Saya sedang duduk kursi bertadarus. Mereka melemparkan granat kejut, salah satunya mengenai dada saya," kata lansia tersebut dikutip Al Jazeera.

Alasan polisi Israel

Terkait penyerangan di Masjid Al Aqsa, polisi Israel beralasan bahwa pihaknya menangkapi warga Palestina yang dianggap sebagai perusuh.

"Pasukan memasuki al-Aqsa setelah ratusan perusuh dan penoda masjid (telah) membarikade diri mereka sendiri di dalamnya," kata polisi Israel dalam sebuah keterangan.

"Ketika polisi masuk, mereka dilempari batu, dan kembang api ditembakkan dari dalam masjid oleh sekelompok besar agitator."

Polisi Israel juga mengaku telah menangkap dan memindahkan lebih dari 350 orang di masjid, serta dua polisi Israel yang terluka.

Di sisi lain, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, pada Rabu, sekitar 12 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel setelah penyerangan tersebut.

Artikel Terkait