Find Us On Social Media :

Snouck Hurgronje Menyamar Jadi Muslim Selama Perang Aceh, Fakta Atau Mitos?

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 6 April 2023 | 10:17 WIB

Christiaan Snouck Hurgronje, menyamar sebagai muslim demi melancarkan misi pemerintah Kolonial Belanda memadamkan rakyat Aceh saat Perang Aceh.

Christiaan Snouck Hurgronje, menyamar sebagai muslim demi melancarkan misi pemerintah Kolonial Belanda memadamkan perlawanan rakyat Aceh saat Perang Aceh.

Intisari-Online.com - Perang Aceh (1873-1917) adalah salah satu perang terlama dan tersulit yang dihadapi Belanda dalam upaya menguasai seluruh wilayah Indonesia.

Selama lebih dari dua dekade, Belanda tidak berhasil menaklukkan Aceh yang memiliki semangat perlawanan tinggi dan didukung oleh ajaran Islam.

Belanda kemudian mengubah strategi dengan mengirim seorang orientalis berkebangsaan Belanda yang paham tentang Islam dan budaya Aceh, yaitu Snouck Hurgronje.

Snouck Hurgronje adalah seorang profesor studi Islam dari Universitas Leiden.

Dia disebut pernah berpura-pura memeluk Islam dan mengubah namanya menjadi Abdul Gaffar saat berada di Mekah.

Di sana, ia bertemu dengan jemaah haji asal Indonesia dan mempelajari tentang perang Aceh.

Pada tahun 1889, ia dikirim ke Hindia Belanda untuk menjadi peneliti pendidikan Islam di Bogor dan guru besar bahasa Arab di Batavia.

Pada tahun 1891, ia ditugaskan oleh pemerintah Belanda untuk memasuki Aceh dengan nama samaran Abdul Gaffar dan mempelajari adat-istiadat, kebudayaan, dan ajaran Islam masyarakat Aceh.

Ia berhasil membaur dengan penduduk setempat dan mendapatkan informasi penting tentang tata negara Aceh, posisi ulama, dan kelemahan rakyat Aceh.

Pada tahun 1892, ia menulis sebuah laporan kepada pemerintah Belanda yang berjudul Atjeh Verslag.

Laporan tersebut berisi saran-saran untuk meredam perlawanan rakyat Aceh dengan cara menjalin hubungan yang harmonis dengan para ulama, menghilangkan ketakutan Belanda terhadap pengaruh Islam, dan menggunakan taktik adu domba antara kelompok-kelompok masyarakat Aceh.