Find Us On Social Media :

Tradisi Ngarak Beduk dan Koko’o Suhuru: Cara Unik Membangunkan Sahur di Kerajaan Islam Nusantara

By Afif Khoirul M, Senin, 27 Maret 2023 | 03:05 WIB

Tradisi unik sahur di Indonesia dari zaman kerajaan Islam Nusantara.

Intisari-online.con - Sahur adalah aktivitas makan atau minum yang dilakukan oleh umat Islam sebelum terbit fajar di bulan Ramadan.

Sahur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan rohani, seperti menjaga stamina, menambah energi, menghindari dehidrasi, dan meningkatkan konsentrasi.

Namun, tidak semua orang mudah bangun sahur karena terbiasa tidur hingga pagi hari atau merasa malas untuk makan di waktu subuh.

Untuk itu, ada beberapa tradisi unik dan beragam yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk membangunkan sahur.

Tradisi membangunkan sahur di Indonesia biasanya melibatkan alat-alat musik tradisional atau barang-barang bekas yang dibuat bising untuk menarik perhatian warga agar bangun dari tidurnya.

Selain itu, ada juga tradisi yang menggunakan lagu-lagu daerah atau nasional sebagai pengiring.

Dua tradisi membangunkan sahur yang cukup populer di Indonesia adalah ngarak beduk dan koko'o suhuru.

Kedua tradisi ini berasal dari lingkungan kerajaan Islam yang ada di nusantara, yaitu kerajaan Betawi dan kerajaan Gorontalo. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua tradisi tersebut:

Ngarak Beduk

Ngarak beduk adalah tradisi khas suku Betawi di Jakarta yang menggunakan beduk, genta, rebana, dan genjring untuk membangunkan sahur sambil berjoget dan menyanyikan lagu-lagu daerah seperti “Ondel-Ondel” atau “Jali-Jali”.

Tradisi ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan bertujuan untuk menghibur warga serta mengingatkan mereka akan budaya Betawi.

Baca Juga: Usai Sahur Langsung Perang: Kisah Perlawanan Rakyat Sumatera Selatan Mempertahankan Kemerdekaan Pada Bulan Ramadhan