Penulis
Begini cara memanfaatkan bansos dari pemerintah yang kita dapat selama bulan Ramadan. Pastikan kebutuhan pokok.
Intisari-Online.com -Bansos bulan puasa adalah salah satu program bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada masyarakat miskin dan rentan selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri.
Bansos ini berupa bantuan pangan non tunai (BPNT) yang dapat digunakan untuk membeli beras, telur, ayam dan komoditas pangan lainnya di e-warung atau agen BRILink.
Salah satu penerima bansos bulan puasa adalah Ibu Siti, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Secang, Jawa Tengah.
Ia mengaku bersyukur mendapatkan bansos bulan puasa sebesar Rp 300 ribu per bulan selama tiga bulan.
Ia mengatakan bansos tersebut sangat membantu kebutuhan keluarganya yang berjumlah lima orang.
"Alhamdulillah, bansos bulan puasa ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami bisa membeli beras, telur, ayam dan sayur-mayur untuk sahur dan berbuka puasa," kata Siti.
"Kami juga bisa menghemat pengeluaran dan menabung sedikit demi sedikit."
Ibu Siti mengaku tidak kesulitan untuk menukarkan bansos bulan puasa di e-warung terdekat.
Ia hanya perlu membawa kartu keluarga sehati (KKS) dan kartu tanda penduduk (KTP) untuk melakukan transaksi.
Ia juga mengapresiasi pelayanan yang ramah dan cepat dari petugas e-warung.
"Setiap bulannya saya datang ke e-warung pada tanggal 25. Saya tunjukkan KKS dan KTP saya, lalu saya pilih barang yang saya mau," katanya.
"Petugasnya juga baik dan sigap. Tidak ada antrian panjang atau barang kosong. Semua lancar dan mudah."
Ibu Siti berharap bansos bulan puasa ini dapat terus berlanjut hingga Idul Fitri.
Ia juga berpesan kepada penerima bansos lainnya untuk mengelola bansos dengan bijak dan efektif.
Ia menyarankan agar penerima bansos tidak membeli barang-barang yang tidak perlu atau berhutang dengan menggunakan bansos.
"Saya harap bansos bulan puasa ini bisa terus ada sampai lebaran. Ini sangat membantu kami yang kurang mampu," katnaya lagi.
"Saya juga minta kepada teman-teman penerima bansos lainnya untuk jangan disalahgunakan. Jangan dibelikan rokok atau minuman keras. Jangan juga dipakai untuk berhutang. Gunakanlah untuk kebutuhan pokok dan ibadah saja."
Tak hanya Ibu Siti,Bapak Agus, seorang buruh tani, juga mendapatkan bansos bulan puasa.
Ia mengaku senang dan terbantu dengan adanya bansos tersebut.
Ia mengatakan bansos tersebut dapat mengurangi beban hidupnya yang semakin berat akibat pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, saya bersyukur dapat bansos bulan puasa ini. Ini sangat membantu saya dan keluarga saya yang hanya mengandalkan penghasilan dari menjadi buruh tani. Apalagi sekarang ini sulit mencari kerja karena pandemi. Dengan bansos ini, saya bisa membeli makanan untuk puasa dan lebaran," kata Bapak Agus.
Bapak Agus mengaku tidak hanya menggunakan bansos bulan puasa untuk membeli bahan makanan, tetapi juga untuk modal usaha.
Ia mengatakan ia memanfaatkan bansos tersebut untuk berjualan kue lebaran di depan rumahnya.
Ia berharap usahanya tersebut dapat menambah penghasilannya dan membantu perekonomian keluarganya.
"Saya tidak hanya pakai bansos bulan puasa untuk belanja, tetapi juga untuk usaha. Saya beli bahan-bahan untuk membuat kue lebaran, seperti tepung, gula, mentega dan lain-lain. Lalu saya buat kue-kue seperti nastar, kastengel, putri salju dan lain-lain. Saya jual di depan rumah dengan harga murah. Alhamdulillah, banyak yang beli dan laris. Saya bisa dapat untung sekitar Rp 100 ribu per hari," ungkap Bapak Agus.
Bapak Agus berharap usahanya tersebut dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain.
Ia juga berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bansos bulan puasa kepada masyarakat miskin dan rentan.
Ia mengajak penerima bansos lainnya untuk bersyukur dan berbagi dengan sesama.
"Saya harap usaha saya ini bisa terus maju dan bermanfaat. Saya juga mau berterima kasih kepada pemerintah yang sudah peduli dengan kami yang susah. Saya juga mau mengajak teman-teman penerima bansos lainnya untuk bersyukur dan berbagi dengan sesama. Jangan lupa juga untuk membayar zakat fitrah dan infak," ujar Bapak Agus.