Find Us On Social Media :

Mengenal Dua Metode Penentuan Awal Ramadhan di Indonesia: Rukyat dan Hisab

By Afif Khoirul M, Rabu, 22 Maret 2023 | 13:55 WIB

Ilustrasi - Mengenal Rukyat dan Hisab dua metode penentuan awal Ramadhan di Indonesia.

Intisari-online.com - Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia.

Di bulan ini, umat Islam wajib menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Namun, kapan sebenarnya awal Ramadhan dimulai? Bagaimana cara menentukannya?

Di Indonesia, ada dua metode yang digunakan untuk menentukan awal Ramadhan, yaitu rukyat dan hisab.

Kedua metode ini berbeda dalam cara melihat posisi bulan sabit atau hilal yang menjadi tanda masuknya bulan baru dalam kalender Hijriyah.

Metode rukyat adalah metode yang mengandalkan pengamatan langsung terhadap hilal dengan mata telanjang atau alat bantu seperti teleskop.

Metode ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan:

"Berpuasalah kamu ketika telah melihat hilal Ramadan dan berhentilah kamu berpuasa ketika telah melihat hilal bulan Syawal. Jika hilal tertutup bagimu, maka genapkanlah bulan Sya’ban menjadi 30 hari." (HR Bukhari dan Muslim)

Metode rukyat biasanya digunakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah melalui sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Sidang isbat adalah rapat tertutup yang mengumpulkan para ulama, ahli falak, astronomi, dan perwakilan ormas Islam untuk membahas hasil pengamatan hilal dari berbagai titik di seluruh Indonesia.

Metode hisab adalah metode yang menggunakan perhitungan matematis atau astronomis untuk mengetahui posisi hilal secara pasti tanpa harus melihatnya secara langsung.

Baca Juga: Jangan Salah! Begini Niat Mandi Puasa Ramadhan Sesuai Sunah Nabi