Dari Aceh Hingga Papua, Ini 5 Tradisi Unik Masyarakat Muslim di Indonesia Menyambut Ramadhan

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - tradisi bakar batu masyarakat muslim Papua.

Intisari-online.com - Bulan puasa atau Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Selama bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dari fajar hingga maghrib dan meningkatkan ibadah serta amal kebaikan.

Bulan puasa juga merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena memiliki banyak keistimewaan dan kegembiraan.

Di Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, menyambut datangnya bulan puasa menjadi momen yang sangat spesial dan meriah.

Berbagai macam tradisi unik dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah untuk mengekspresikan rasa syukur dan suka cita mereka.

Tradisi-tradisi ini biasanya berkaitan dengan penyucian diri, saling memaafkan, dan menjalin silaturahmi.

Berikut ini adalah beberapa tradisi unik di Indonesia menjelang bulan puasa yang telah dilestarikan secara turun temurun:

1. Tradisi Meugang di Aceh

Meugang adalah tradisi membeli daging sapi atau kerbau untuk dimasak dan dimakan bersama keluarga sebelum memasuki bulan puasa.

Tradisi ini berasal dari kata "meugang" yang berarti "menggigit" dalam bahasa Aceh.

Tujuan dari meugang adalah untuk memberikan kekuatan fisik dan mental bagi mereka yang akan berpuasa.

Baca Juga: Jejak Sejarah Puasa Ramadan di Nusantara: Dari Kerajaan Islam hingga Kemerdekaan

2. Tradisi Balimau di Sumatera Barat

Balimau adalah tradisi mandi menggunakan campuran jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau.

Tujuan dari balimau adalah untuk membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum berpuasa.

Balimau biasanya dilakukan di sungai-sungai atau tempat-tempat air bersih lainnya dengan cara menyiramkan air jeruk nipis ke tubuh sambil mengucapkan doa.

3. Tradisi Bakar Batu di Papua

Masyarakat muslim di Papua memiliki tradisi Bakar Batu untuk menyambut Ramadhan.

Bakar Batu adalah proses memasak makanan dengan cara menempatkan batu-batu panas di atas tanah kemudian menutupinya dengan daun-daun pisang dan tanah lagi sehingga terbentuk semacam oven alami.

Makanan yang dimasak biasanya berupa ubi jalar, pisang, singkong, ikan, ayam, atau daging babi (untuk masyarakat non-muslim).

Tujuan dari bakar batu adalah untuk bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT dan berbagi dengan sesama.

4. Tradisi Magong di Kalimantan Utara

Magong adalah tradisi membersihkan masjid-masjid sebelum Ramadhan tiba1. Magong berasal dari kata "magung" yang artinya "bersih" dalam bahasa Dayak Kenyah.

Baca Juga: Inilah Beda Hukum Puasa Ramadhan bagi Ibu Hamil dan Menyusui Menurut 4 Mazhab

Masyarakat Dayak Kenyah percaya bahwa membersihkan masjid akan mendatangkan keberkahan bagi mereka yang beribadah di sana selama Ramadhan.

5. Tradisi Padusan di Jawa Tengah

Padusan adalah tradisi mandi bersama-sama di sumber air alami seperti sungai, mata air, atau kolam renang pada malam terakhir sebelum Ramadhan.

Padusan berasal dari kata "padus" yang artinya "mandi" dalam bahasa Jawa.

Tujuan dari padusan adalah untuk mensucikan diri secara fisik dan spiritual sebelum menjalani ibadah puasa.

Artikel Terkait