Kemenangan dramatis itu sekaligus menyelamatkan kaisar Xiaowu.
Sementara menurut Kitab Jin, sebuah teks sejarah yang ditulis resmi oleh dinasti Jin yang disusun oleh dinasti Tang (618-907).
Kaisar Xiaowu kemudian menghabiskan malamnya yang panjang dengan bersenang-senang.
Ia selalu minum-minum bersama dengan selir-selirnya.
Namun, kesenangan itulah justru awal dari malapetakannya bukan peperangan yang nyaris melengserkan takhtanya.
Suatu hari pada tahun 396, kaisar Xiaowu sedang minum-minum bersama dengan selir favoritnya.
Selir favoritnya tersebut bernama Zhang, yang selalu menemaninya saat minum.
Setelah beberapa kali minum tiba-tiba Zhang menolak tawaran kaisar untuk tambah minuman.
Kemudian ia mendorong kaisar yang sedang mabuk dan memberikan sindiran.
"Kamu sudah tua sekarang, jadi mungkin kamu harus menyerahkan posisimu. Saya ingin seseornag yang lebih muda," katanya.
Tetapi lelucon itu, ternyata memang keinginan asli dari selir Zhang.
Karena ia marah dan kesal dengan kaisar yang teridur akibat mabuk, kemudian ia menyuap para pelayan istana.
Mereka diperintahkan untuk mencekik kaisar sampai mati ketika sedang tertidur.
Zhang yang telah menyuap kasim istana dan peayan kemudian memintanya membunuh kaisar.
Namun, saat mereka mendekati kaisar pelayan mengatakan bahwa kaisar telah meninggal mendadak dalam tidurnya.
Sehingga tak diketahui penyebab asli kaisar meninggal setelah itu.