Find Us On Social Media :

Rencana Mark Zuckerberg Alokasikan 99 Persen Saham untuk Yayasan, Murni Amal atau Ingin Hindari Pajak?

By Ade Sulaeman, Rabu, 9 Desember 2015 | 13:30 WIB

Rencana Mark Zuckerberg Alokasikan 99 Persen Saham untuk Yayasan, Murni Amal atau Ingin Hindari Pajak?

Intisari-Online.com - Awal pekan ini, Mark Zuckerberg mengatakan bakal mengalokasikan 99 persen saham miliknya di Facebook untuk yayasan sosial yang didirikan bersama sang istri Priscilla Chan.

Rencana itu ditanggapi lebih dari 100 ribu Facebookers. Banyak yang memuji, tak sedikit pula yang mengkritik.

Zuckerberg dituduh sengaja membuat "Chan Zuckerberg Initiative" -begitu nama yayasan sosialnya- sebagai tameng untuk menghindari pembayaran pajak Facebook yang nilainya miliaran dollar AS.

Tak terima, Zuckerberg pun menjelaskan manajemen yayasan sosialnya secara lebih rinci. Chan Zuckerberg Initiative, kata dia, akan menjadi Limited Liability Company (LLC), sebagaimana dilaporkan SlashGear dan dihimpun KompasTekno, Jumat (4/12/2015).

Bagi yang belum tahu, LLC adalah bentuk badan usaha hibrida yang dijalankan tanpa menempatkan risiko aset pribadi. Tak ada penerbitan saham dan pemiliknya disebut sebagai anggota.

Dengan begitu, Zuckerberg menggarisbawahi bahwa ia tak menerima keuntungan pajak dari transfer saham Facebook miliknya ke Chan Zuckerberg Initiative.

"Jika kami menransfer saham ke yayasan tradisional, kami akan mendapat komisi pajak. Tapi, dengan mekanisme LLC, tak ada penerimaan pajak yang kami terima," kata dia.

"Kami tetap akan membayar pajak keuntungan modal ketika saham kami dijual oleh badan usaha bentuk LLC," ia menambahkan.

Lebih lanjut, bentuk LLC dipilih Zuckerberg juga karena fleksibilitasnya dalam keuangan dan pengaruh kepentingan. Yayasannya, kata dia, bisa mengalokasikan dana untuk organisasi non-profit, investasi ke perusahaan dan gerakan sosial, atau berpartisipasi dalam diskusi kebijakan.

"Kuncinya adalah kemampuan mendanai apapun yang baik, terlepas dari struktur organisasi yang membentuknya," Zuckerberg menjelaskan.

Walau sudah menjelaskan panjang lebar tentang yayasannya, tetap saja ada yang skeptis dengan inisiatif sosial Zuckerberg. Beberapa komentar lanjutan dari netizen mengarah pada rekam jejak pembayaran pajak Facebook selama ini.

Facebook dikatakan tak adil dalam membayar pajak untuk negara-negara yang mengizinkan layanannya beroperasi. Zuckerberg kembali meluruskan tudingan tersebut.