Find Us On Social Media :

Konon Ramalannya Tak Pernah Meleset, Ahli Seismik Belanda Ini Peringatkan 3 Wilayah di Indonesia Berpotensi Alami Gempa Seperti Turki

By Afif Khoirul M, Selasa, 7 Maret 2023 | 14:58 WIB

Ilustrasi Gempa Bumi.

Intisari-online.com - Gempa Turki tercatat sebagai gempa paling mematikan yang terjadi belakangan ini. 

Spekulasi mengenai gempa pun kembali diramalkan oleh ahli seismik asal Belanda.

Ia adalah Frank Hoogerbeets, ahli seismik yang disebut-sebut ramalannya tak pernah meleset.

Hal itu disampaikan dalam tayangan video YouTube, chanel SSGEOS.

Menurutnya ia memberikan ramalan mengenai gempa besar yang akan terjadi, di awal Maret nanti.

Menurutnya, pada awal Maret akan ada gempa lebih dahsyat dengan kekuatan magnitudo 8.

Bahkan dalam ramalannya, ia juga menyebut wilayah RI termasuk potensi yang rawan gempa.

Dalam tayangan itu Frank menyebut ada 3 wilayah di Indonesia yang disebut berbahaya, wilayah ini ada di Tengan dan Timur.

"Sulawesi, Halmahera, mungkin Laut Banda, Indonesia," katanya.

Lantas bagaimana bisa Hoogerbeets meramalkan wilayah Indonesia tersebut, dari mana dasarnya.

Sebagai seorang ahli seismik, ternyata ia membuat ramalan berdasarkan gerak benda langit, dengan bulan Maret sebagai bulan yang kritis.

Baca Juga: Terjadi 3 Bulan Lamanya, Begini Rangkaian Gempa Paling Kuat dalam Sejarah Amerika

Menurutnya, ada konvergensi geometer, planet yang sedang kritis sekitar 2-5 Maret nanti.

Hal itu membuat aktivitas seismis yang sangat besar, mendorong gempa pada pertengahan maret ini.

Wilayah RI merupakan damkan konvergensi tersebut, namun tidak tepat berada di bagian tengahnya.

Antara lain, karena menyebar di beberapa belahan di dunia, antara lain, Kamchatka, Kuril, Rusia, Filipina, baru ke Indoesia.

Lalu, ada pun beberapa wilayah dengan gempa kecil di Indonesia di antaranya adalah Kepulauan Sunda, seperti wilayah Bali, NTB, dan NTT.

Namun, peringatan ini bukan untuk menakut-nakuti, namun hanya meminta masyarakat untuk waspada.

"Jika Anda berada di wilayah gempa, Anda harus selalu membuat rencana gempa. Apapun ramalan itu, Anda harus mempersiapkannya," katanya.

Frank Hoogerbeets, merupakan orang yang meramalkan gempa Turki tiga hari sebelumnya.

Kemudian, Turki mengalami gempa dengan magnitudo 7,8 pada 6 Februari lalu, hingga menewaskan 50.000 orang.

Sementara itu BMKG, melalui acara "Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Risikonya."

Menjelaskan, bahwa memang di Indonesia ada beberapa wilayah yang berpotensi gempa seperti Turki.

Baca Juga: Pertanda Langit Menjelang Gempa Turki Ini Pernah Muncul di Indonesia!

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjabatkan ada tiga wilayah tersebut.

Ia memaparkan, wilayah yang berpotensi mengalami gempa kuat adalah dipicu oleh aktivitas multi segmen sesar aktif.

Seperti misalnya, di wilayah Jakarta adalah zona sesar Cimandiri.

Kemudian, ada wilayah Pelabuhan Ratu dan Sukabumi, juga wilayah segmen Cimandiri, Nyalindur Cibeber dan Rajamandala berarah timur laut - Barat Daya, akan mengarah ke Teluk Pelabuhan Ratu.

Lalu, zona sesar Cimandiri sangat berdekatan dengan jalur sesar Citarik dan sesar Cipamangkis, yang merupakan jalur sesar aktif.