Intisari-Online.com - Film 'The Raid 2: Berandal' akan tayang pada hari Selasa (28/2/2023) di RCTI pukul 23.15 WIB.
Diperankan oleh Iko Uwais, Julie Estelle, dan Yayan Ruhian, film ini merupakan sebuah film thriller laga Indonesia tahun 2014.
Di mana ini adalah sekuel dari film The Raid tahun 2011 yang juga dibintangi oleh Iko Uwais.
Seperti film sebelumnya, adegan pertarungan dalam film ini menampilkan gaya bertarung pencak silat Indonesia.
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (28/2/2023), pencak silat merupakan salah satu olahraga beladiri yang mengandung nilai-nilai seni tradisional dari Indonesia.
Meski mengandung nilai-nilai tradisional dari Indonesia, olahraga ini sudah terkenal luas di Asia Tenggara.
Hanya saja penyebutannya berbeda-beda.
Misalnya di Malaysia dan Singapura disebut gayong dan cekak, di Thailand disebut bersilat, dan di Filipina disebut pasilat.
Bisa dibilang olahraga beladiri ini mengadung 2 hal, yaitu gerakan dan keindahan.
Berdasarkan situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pencak Silat sudah ada sejak zaman nenek moyang kita.
Lalu diturunkan dari generasi ke generasi hingga saat ini.
Baca Juga: Film Bastille Day: Ketika Ancaman Bom Terjadi di Hari Nasional Prancis
Disebutkan bahwa Pencak Silat sudah tersebar sejak abad ke-7 di seluruh kepulauan Nusantara.
Buktinya pada masa penjajahan Belanda, olahraga beladiri ini dipakai untuk melawan penjajah.
Dari mana asal Pencak Silat?
Olahraga beladiri ini berasal dari dua daerah, yaitu Minangkabau di Sumatra Barat dan Cimahe di Jawa Barat.
Akan tetapi keduanya mempunyai aliran yang berbeda-beda.
Sementara penyebarannya di Nusantara dan dibuktikan lewat relief Candi Borobudur.
Menurut buku Meningkatkan kebugaran jasmani melalui permainan dan olahraga pencak silat karya Muhyi Faruq pada tahun 2009, Pencak Silat menjadi salah satu alat pemersatu Nusantara.
Alasannya karena olahraga ini berhasil mengharumkan nama Indonesia dan menjadi identitas bangsa.
Untuk memajukan Pencak Silat sebagai warisan budaya Indonesia, maka pemerintah mengajukannya kepada UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural World Heritage).