Find Us On Social Media :

Inilah Tanda-tanda Kita Kecanduan Kafein

By MeetDoctor, Rabu, 30 September 2015 | 12:00 WIB

Inilah Tanda-tanda Kita Kecanduan Kafein

Intisari-Online.com - Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah ‘kecanduan’ kafein. Sebenarnya mudah saja untuk mengetahui tanda kencanduan kafein. Jika bangun tidur di pagi hari yang kita pikirkan adalah secangkir kopi, lalu di siang hari kita juga mencari kopi, kemungkinan besar kita telah kecanduan kefein. Belum banyak yang tahu bahwa kafein merupakan salah satu senyawa kimia yang dapat mengubah mood atau aspek emosi seseorang. Efek stimulasi ringannya dapat mempengaruhi sistem saraf sentral, membuat orang yang mengonsumsinya menjadi lebih awas, berenergi, dan tetap terjaga.Kita bisa menemui kafein pada kopi, teh, soft drinks, minuman berenergi, bahkan dalam obat-obatan . Dalam porsi normal, mengonsumsi  8 ons cangkir kopi per hari masih dianggap baik. Bila terlalu banyak, dapat menyebabkan efek samping fisik seperti tremor atau gemetaran, rasa gelisah, insomnia, dan tubuh yang mendadak mengalami kelelahan ekstrem sesaat setelah efek kafein mereda.

Untuk lebih jelasnya, berikut gejala-gejala yang menandakan bahwa kita telah kecanduan kafein:

  1. Pikiran yang mendadak seperti berkabut dan mengalami sakit kepala.
  2. Rasa lelah dan mengantuk.
  3. Munculnya depresi dan emosi yang naik turun.
  4. Sulit berkonsentrasi.
  5. Gejala seperti flu, meliputi adanya rasa mual, muntah hingga otot-otot di sekujur tubuh yang terasa sakit.

Gejala ini akan muncul sekitar 12 hingga 24 jam sesudah kafein berhenti dikonsumsi, dan secara bertahap menjadi semakin intens. Karena itulah, banyak orang memilih untuk tidak lepas dari kafein, dibanding harus tersiksa tanpa kafein.

Biasanya, orang-orang yang sudah kecanduan kafein memiliki batas maksimum konsumsi kafein  meski ada beberapa yang terus menambah jumlah konsumsinya tanpa berhenti. Efek kafein berbeda-beda pada setiap orang. Dosis tinggi kafein yang mencapai lebih dari 750 miligram setiap harinya malah justru dapat ditolerir oleh tubuh orang yang memang sudah kecanduan kafein. Artinya, senyawa kafein tidak lagi memiliki efek yang biasanya ditimbulkan oleh konsumsi kafein pada tubuh.

Selain munculnya gejala saat tubuh tidak menerima asupan kafein, ciri lain dari adanya kondisi kecanduan kafein yang tidak sehat meliputi:

Untuk berhenti dari kondisi kecanduan kafein, kita perlu menyadari kadar kafein harian yang kita konsumsi sehari-hari dan banyaknya. Untuk efektifnya, sebaiknya jangan langsung hentikan konsumsi kafein dengan tidak mengonsumsinya sama sekali. Memang akan terjadi efek samping seperti rasa sakit kepala pada hari-hari pertama berhenti mengonsumsi kafein, karena itu lakukanlah hal ini secara bertahap. Tahap-tahapnya seperti berikut:

  1. Campurkan kopi tanpa kafein atau decaf dengan kopi biasa.
  2. Minum jenis minuman latte dengan jumlah susu yang lebih banyak daripada kopinya.
  3. Masak teh lebih sebentar dari biasanya.
  4. Pilih jenis soft drink yang tidak mengandung kafein.

Ditinjau oleh dr. Nina Amelia Gunawan