Penulis
Intisari-Online.com - Gempa besar dan mematikan pukul 04:17 waktu setempat di dekat kota Nurdagi di Provinsi Gaziantep, Turki pada hari Senin (6/2/2023) kemarin.
Sejauh ini, gempaberkekuatan 7,8 magnitudo itu telah menewaskan lebih dari 2.600 orang di Turki dan ribuan lainnya di negara tetangga Suriah.
Bahkan gempa terasa hingga Siprus dan Lebanon.
Dilansir dari washingtonpost.com pada Selasa (7/2/2023), gempa bumi diukur berdasarkan besarnya, yang ditetapkan sebagai skala logaritmik.
Itu berarti bahwa setiap bilangan bulat mewakili peningkatan kekuatan sepuluh kali lipat.
Meskipun secara teknis tidak ada batas atas, gempa terkuat yang tercatat adalah gempa berkekuatan 9,5 magnitudo yang melanda Chili pada Mei 1960.
Berdasarkan skala ini, gempa Turki berkekuatan 7,8 magnitudo dan itu juga berarti sangat kuat.
Belum lagi ada lusinan gempa susulan dengan kekuatan besar dan merusak terjadi di dekat gempa utama.
Gempa susulan berkekuatan 6,7 magnitudo terjadi 11 menit kemudian.
Dan gempa berkekuatan 7,5 magnitudo melanda setelah jam 1 siang di hari yang sama.
Apa yang menyebabkan gempa bumi di Turki?
Baca Juga: Turki Dihantam Gempa 7,8Magnitudo, Rupanya Negara Itu Memang Jadi 'Sarang' Gempa
Perlu Anda tahu, Turki berada di titik gempa.
Ada lempengtektonik yang bertemu dinegara ini, yaitu Lempeng Arab, Anatolia, dan Afrika.
Menurut Yaareb Altaweel, seorang seismolog di National Pusat Informasi Gempa di Colorado,jika mereka saling menekan atau terjadi gesekan, maka bisa terjadi tekanan yang bisa menyebabkan gempa bumi.
Lempeng Arab bergerak ke utara dengan kecepatan sekitar 11 milimeter (kurang dari setengah inci) per tahun, kata Stephen Hicks, seismolog di University College London.
Sementara Turki, yang berada di Lempeng Anatolia, oleh karena itu terjepit ke arah barat.
Pergerakan itu berarti Turki memiliki dua patahan utama tempat gempa bumi berasal: patahan Anatolia Utara sepanjang 930 mil dan patahan Anatolia Timur sepanjang lebih dari 300 mil.
Banyak gempa terbesar Turki berasal dari sesar utara, dan mendapat perhatian paling besar karena potensi gempa besar di dekat pusat populasi terbesar di Turki, Istanbul.
Tapi gempa Senin kemarin terjadi disepanjang zona patahan Anatolia Timur - yang sedikit di bawah radar, dengan tidak ada gempa bumi yang lebih besar dari 7 magnitudo setidaknya sejak tahun 1900-an.
Jadi, kurangnya gempa besar seabad terakhir di sepanjang patahan dan dikombinasikan denganpergerakan lempeng Arab ke utara menjadi penyebab dahsyatnya gempa bumi Turki kali ini.
Dalam hal ini, gempa terjadi pada apa yang dikenal sebagai patahan geser, patahan di kerak bumi di mana bebatuan meluncur satu sama lain secara horizontal saat pecah.
Alasan lain selain besarnya kekuatan gempa karena pusat gempa dekat dengan tempat tinggal orang. Hanya sekitar 11 mil di bawah permukaan.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru: Arti Mimpi Melihat Gunung Api Meletus Menurut Primbon Jawa
Itu berarti gelombang seismik tidak perlu melakukan perjalanan jauh sebelum mencapai bangunan dan orang-orang di permukaan.
Inilah yang menyebabkan banyaknya bangunan yang roboh.
Baca Juga: Cara Menghitung Weton Sebelum Menikah, Hati-hati Dengan Angka Ini