Penulis
Intisari-Online.com -Gempa berkekuatan M 7,8 mengguncang Turki bagian selatan pada Senin (6/1/2023) pagi.
Berdasarkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa terletak 23 kilometer timur Nurdagi, Provinsi Gaziantep pada kedalaman 24,1 kilometer.
Nurdagi terletak di sepanjang perbatasan Turki-Suriah. Karenanya, gempa juga dirasakan di beberapa negara di wilayah tersebut, termasuk Suriah dan Lebanon.
Jumlah korban baru membuat total kematian diTurki dan Suriah menjadi setidaknya 3.823 setelah Turki merevisi jumlah korban sebelumnya menjadi 2.379.
Turki mengumumkan tujuh hari berkabung bagi yang meninggal.
Gempa tersebut merobohkan sejumlah bangunan dan membuat penduduk berlarian ke jalan.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan puluhan bangunan runtuh, sementara warga yang ketakutan berkerumun di jalanan di tengah kekacauan.
Gempa susulan yang kuat telah dirasakan di Turkiye selatan dan tengah.
Sekitar 11 menit setelah gempa utama melanda, gempa susulan terkuat berkekuatan M 6,7 melanda sekitar 32 kilometer barat laut pusat gempa utama.
Gempa susulan hebat lainnya dengan kekuatan M 5,6 kemudian terjadi 19 menit setelah gempa utama.
Seorang wartawan bernama Eyad Kourdi yang tinggal di Gaziantep mengatakan, ada delapan gempa susulan yang sangat kuat dalam waktu kurang dari satu menit setelah gempa berkekuatan M 7,8 melanda.
Baca Juga: Nonton Film Firestorm, Dibintangi Andy Lau, Aktor Senior Hong Kong Berjuluk 'Raja Surga'
Menurutnya, hal tersebut menyebabkan barang-barang di rumahnya jatuh ke tanah.
Banyak tetangganya juga meninggalkan rumah mereka setelah gempa.
Sebuah video yang memperlihatkan sekawanan burung terbang tak menentu yang diklaim direkam di turki sebelum gempa mendapat sorotan di media sosial.
Meski video tersebut belum bisa diverifikasi detail kebenaran klaimnya, warganet turut berkomentar terhadap postingan itu.
“Semua hewan dan burung,makhluk laut dapat merasakan setiap bencana alam," komentar seorang warganet.
Sementara pengguna lain membalas dengan mengatakan bahwa burung-burung terbang dan kemudian hinggap di pohon.
"Serius, ini adalah kejadian sehari-hari burung gagak di lingkungan saya," tweet salah seorang yang lain lagi.
Terlepas dari itu, dapatkahhewan dan burung memprediksi gempa?
Menurut sebuah laporan dari Survei Geologi Amerika Serikat, catatan tertua tentang perilaku hewan aneh sebelum gempa besar berasal dari tahun 373 SM di Yunani.
Tikus, musang, ular, dan kelabang dilaporkan meninggalkan rumah mereka beberapa hari sebelum gempa dahsyat terjadi.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru: Arti Mimpi Melihat Gunung Api Meletus Menurut Primbon Jawa
Hewan dan burung juga dapat merasakan gempa dengan berbagai cara.
Beberapa hewan mungkin peka terhadap perubahan medan elektromagnetik yang terjadi sebelum gempa bumi.
Beberapa mungkin mendeteksi perubahan tekanan barometrik, yang dapat terjadi sebelum gempa bumi.
Hewan yang berada dekat dengan tanah, seperti yang berada di liang atau sarang, mungkin dapat merasakan pergerakan tanah yang terjadi sebelum gempa bumi.
Gempa bumi menghasilkan getaran frekuensi rendah yang dapat dirasakan oleh beberapa hewan, seperti anjing, sebelum dapat dirasakan oleh manusia.
Namun, tidak dapat dikatakan secara meyakinkan apakah hewan dan burung dapat merasakan gempa bumi dan bahkan melalui mekanisme yang mana.
“Perilaku yang konsisten dan andal sebelum peristiwa seismik, dan mekanisme yang menjelaskan cara kerjanya, masih belum kita ketahui,” kata laporan itu.
Baca Juga: Turki Dihantam Gempa 7,8Magnitudo, Rupanya Negara Itu Memang Jadi 'Sarang' Gempa
(*)