Find Us On Social Media :

Kesinambungan Trem sebagai Transportasi Masa Dahulu hingga Sekarang

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 6 Februari 2023 | 10:00 WIB

Trem pada Masa Kolonial

Trem di Surabaya mulai beroperasi di kota itu sekitar abad ke-19, yang dinaungi oleh Ooster Java Stoomtram Maatschappij (OJS), perusahaan pengelola trem.

Pada 1889, trem di Surabaya mulai dioperasikan dengan melewati tiga jalur, yaitu Ujung Sepanjang, Mojokerto-Ngoro, dan Gemekan-Dinoyo. 

Lebih lanjut, sekitar tahun 1913-1916, jalur di bagian sisi barat pusat kota mulai dibuka.

Trem pun terus mengalami perkembangan bersamaan dengan transportasi lain, termasuk bus.

Pada masa Hindia Belanda, trem cukup membawa keuntungan bagi masyarakat.

Diketahui pada 1927, sekitar 11,4 juta orang menggunakan trem listrik dan 5,2 juta orang lainnya menggunakan trem uap.

Sayangnya, dengan munculnya transportasi lain seperti bus, mobil, dan taksi keberadaan trem mulai tidak terlihat.

Bahkan, sempat diberlakukan pembagian kelas sesuai harga tiket untuk bisa menaiki trem.

Setelah Indonesia merdeka pada 1945, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih trem dan kereta api.

Djawatan Kereta Api kemudian membagi penumpang ke dalam dua kategori, yakni kelas I seharga 15 sen dan kelas II seharga 10 sen.

Ironisnya, keadaan ini justru membuat trem semakin mengalami kemunduran.

Baca Juga: Analisislah Bagaimana Pandangan Hidup Bung Hatta Memengaruhi Tindakannya?