Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia, Benarkah Memprihatinkan?

Mentari DP

Penulis

Dampak pendudukan Jepang di Indonesia.

Intisari-Online.com - Bagaimanadampakpendudukan Jepang di Indonesia?

Pertanyaanbagaimanadampakpendudukan Jepang di Indonesiaada dihalaman142padabuku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII.

Diketahui, masa pendudukan Jepang terjadi setelah Jepang berhasil mengusir Belanda yang menjajah Indonesia selama 3,5 abad.

Di mana masapendudukan Jepang terjadi dari tahun 1942 sampai 1845. Kira-kira selama 3,5 tahun.

Meski waktupendudukan Jepang lebih sedikit daripada Belanda, tapi itu merupakan salah satu masa terkelam bangsa Indonesia.

Bagaimana tidak, rakyat Indonesia saat itu hidup sangat memprihatinkan. Tenaga dan sumbe daya Indonesia diperas Jepang demi kepentingan mereka.

Berikut ini beberapa dampakpendudukan Jepang di Indonesia dilansir dari kompas.com pada Senin (30/1/2023).

1. Dampak politik

Awalnya, kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia disambut baik oleh masyarakat Indonesia.

Jepang pun berusaha menarik hati rakyat Indonesia. Misalnya memperbolehkan Bendera Merah Putih dikibarkan bersamaan dengan Bendera Jepang.

Atau boleh menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Baca Juga: Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia, Benarkah Mengerikan?

Namun rupanya itu hanya terjadi sesaat. Jepang juga melarang Bendera Merah Putih dikibarkan dan dilarang menyanyikan lagu Indonesia.

Malahkan, rakyat Indonesia diwajibkan melakukanseikerei.

Seikerei adalahpenghormatan setiap pagi pada Kaisar Jepang dengan cara membungkuk ke arah Tokyo.

Jepang lalu membatasi penggunaan kantor berita, surat kabar, radio, hingga film.Jikapun boleh, penggunaannya harus menguntungkan Jepang.

Puncaknya, Jepang membatasi pergerakan politik bangsa Indonesia. Semua kegiatan politik Indonesia diawasi dengan ketat oleh Jepang.

Hal ini membuat tokoh-tokoh nasional Indonesia menjalankan organisasi secara diam-diam.

Salah satu dampak politik daripendudukan Jepang di Indonesia adalah Romusha.

Pemerintah Jepang menjadikan penduduk pribumi sebagai buruh kasar. Mereka dipaksa bekerja tanpa upah di bawah kekuasaan Jepang.

Pada akhirnya, hal ini membuat banyak penduduk pribumi mati kelaparan.

Jika mereka tidak mau bekerja, maka Jepang akan menyiksa mereka dengan kejam hingga meninggal.

Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Pendudukan Jepang di Indonesia?

2. Dampak ekonomi

Ketika Belanda menguasai Indonesia, mereka menguasai seluruh sumber daya Indonesia.

Nah, ketika masa pendudukan Jepang dimulai, kini giliran Jepang yang menguasainya.

Jepang menggunakan semua harta benda Indonesia. Mulai dari bank, listrik, pabrik, telekomunikasi, hingga pertambangan.

Harta masyarakat pribumi diambil untuk membiayai perang Jepang.

Akibatnya, jumlah gelandang bertambah di kota-kota besar, seperti di Batavia, Bandung, hingga Surabaya.

Saat itu, banyak ditemukan orang mati kelaparan di jalan atau bawah jembatan.

Atau kondisi di mana sawah dan perkebunan para petani dikuasai oleh Jepang.

Alhasil masyarakat pribumi hanya menanam gandum dan ubi-ubian. Hal ini menyebabkan banyak dari mereka sering mengalami masalah kesehatan.

3. Dampak sosial

Ketika masa pendudukan Jepang, para perempuan pribumi dipaksa untuk melayani tentara Jepang.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Gagalnya Bangsa Indonesia Mengusir Pendudukan Jepang

Mereka lalu disebutJugun Ianfu atau wanita penghibur yang mengikuti tentara.

Atau nama resminya disebutteishintai atau barisan sukarela penyumbang tubuh.

Setiap tentara Jepang pergi berperang, para perempuan pribumi itu dibawa untuk melayani mereka di sana.

Itulahbeberapa dampakpendudukan Jepang di Indonesia yang benar-benar memprihatinkan.

Baca Juga: Apa Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Perlawanan Mengusir Pendudukan Jepang di Berbagai Daerah?

Artikel Terkait