Find Us On Social Media :

Bagaimana Sejarah Tradisi Sasi? Simak Selengkapnya Berikut Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 25 Januari 2023 | 15:45 WIB

(Ilustrasi) Sejarah Tradisi Sasi

Intisari-Online.com - Bisakah Anda jelaskan tentang bagaimana sejarah tradisi Sasi?

Latihan soal perihal 'jelaskan tentang bagaimana sejarah tradisi Sasi!' ada di halaman 72 dalam buku Sejarah kelas X dalam Kurikulum Merdeka.

Sebelum Anda dapat menjelaskan tentang bagaimana sejarah tradisi SasiAnda harus tahu bahwa Sasi adalah sebuah adat Maluku yang diwariskan oleh nenek moyang sejak berabad-abad lalu.

Sejarah tradisi Sasi diyakini telah berlangsung sejak dahulu kala yang dilakukan antara masyarakat adat/kampung, kepala adat, dan tokoh masyarakat.

Terdapat berbagai macam aturan dalam praktik Sasi, misalnya: pada Sasi Lompa masyarakat Pulau Haruku, Maluku Tengah, yang telah dipraktikkan sejak abad ke-16.

Sasi ini mengatur kapan ikan lompa bisa dipanen oleh masyarakat.

Ikan lompa adalah sejenis ikan sarden yang terdapat di laut sekitar Pulau Haruku.

Jika ada yang melanggar dengan mengambil ikan di luar waktu yang telah ditentukan, maka akan mendapatkan sanksi moral dan sosial.

Tujuan dari Sasi Lompa adalah menjaga agar ikan dapat berkembang biak dan tidak punah sehingga masyarakat dapat terus menikmatinya.

Pada zaman dahulu, Sasi lompa dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali dalam setahun tetapi sekarang hanya setahun sekali.

Baca Juga: Perhatikan Tempat Tinggal Kalian, Apakah Memiliki Tradisi Serupa Seperti Tradisi Sasi?

Manfaat Tradisi Sasi bagi Kehidupan

Peranan Sasi adalah sebagai wadah pengamanan terhadap sumber daya alam dan lingkungan.

Tradisi Sasi juga sekaligus dapat mendidik dan membentuk sikap dan perilaku masyarakat yang merupakan suatu upaya untuk memelihara tata krama hidup bermasyarakat.

Hal itu termasuk upaya pemerataan dan pembagian pendapatan dari sumber daya alam kepada seluruh masyarakat bumi.

Dilakukan Para Raja

Pada mulanya adat sasi dilakukan oleh raja-raja Maluku pada zaman sebelum kemerdekaan.

Pada saat masuknya agama di Maluku baik itu Islam dan Kristen, adat sasi dipegang teguh oleh para penanggung jawab masjid, dan para penjaga gereja.

Dua Prinsip

Adat Sasi dilakukan karena dua prinsip, pertama bahwa hasil alam tidak boleh disentuh atau dimanfaatkan ketika belum layak digunakan. Kedua untuk memberikan kepuasan dari hasil usaha sendiri.

Tantantangan Tradisi Sasi

Pada zaman dahulu, Sasi lompa dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali dalam setahun tetapi sekarang hanya setahun sekali.

Baca Juga: Berikan Solusi untuk Mengatasi Tantangan Tersebut (Konsistensi Tradisi Sasi)

Tantangan dari tradisi Sasi pada masa kini di antaranya konsistensi dalam melaksanakannya.

Hal ini karena dalam adat masyarakat Maluku, "Sasi" merupakan suatu cara dalam mengatur sumber daya alam.

Sasi berasal dari bahasa Bacaan yang berarti baiat, sumpah, atau janji.

Oleh karenanya solusi dari tantangan melaksanakan tradisi Sasi pada masa kini di antaranya:

- Melakukan penegasan tentang tradisi Sasi yang masih berlaku.

- Melakukan tumpuan atau pegangan yang didasari atas asas Ketuhanan karena semua agama memerintahkan untuk menjaga alam.

Baca Juga: Sejarah Kelas X: Jelaskan Keterkaitan Antara Sejarah dan Ilmu Sosial

(*)