Buang Jauh-jauh 3 Kebiasaan Ini Jika Tak Ingin Mr. P Rusak

Ade Sulaeman

Penulis

Buang Jauh Kebiasaan Ini Jika Tak Ingin Penis Rusak

Intisari-Online.com - Penis merupakan organ reproduksi pria yang memiliki fungsi penting. Penis berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan air seni dan juga air mani.

(Baca juga: Bukan Ukuran Penis dan Teknik Berhubungan Seks, Orgasme Itu Tergantung Anatomi)

Sayangnya, banyak pria yang tidak menjaga kesehatan penisnya agar berfungsi optimal. Jika menyayangi penis Anda, berhentilah melakukan tiga kebiasaan buruk ini, seperti dikutip dari Mirror.co.uk.

1. Terlalu banyak minum alkohol

Terlalu banyak minum alkohol bisa merusak kesehatan Anda, termasuk bagian organ intim, yaitu penis. Alkohol dapat mengganggu jalannya pembuluh darah ke penis. Hal ini menyebabkan pria berisiko disfungsi ereksi.

Alkohol juga berkaitan dengan terjadinya dehidrasi yang bisa menyebabkan volume darah berkurang dan peningkatan angiotensin.

(Baca juga: Siapa Bilang Penis Bengkok Tak Bisa Diluruskan?)

2. Merokok

Merokok tak hanya meningkatkan berbagai risiko penyakit, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan penis. Merokok bisa menyebabkan aterosklerosis atau penumpukan plak dalam arteri, termasuk menyumbat peredaran darah ke penis.

Menurut National Male Medical Clinics, bahan kimia beracun yang terkandung dalam rokok bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Bahan kimia beracun itu pun dapat merusak jaringan penis. Sejumlah hasil penelitian pun menunjukkan bukti, merokok dapat merusak kualitas sperma.

3. Terlalu banyak makan makanan berlemak

Kesehatan penis memang tidak ditentukan dari seberapa besar ukurannya. Namun, jika terlalu gemuk atau obesitas, kondisi itu bisa membuat penis Anda "tenggelam".

"Dalam beberapa kasus, banyak lemak di perut dapat menyembunyikan penis," kata Ronald Tamler, MD, PhD, dari Men's Health Program di Mount Sinai Hospital, New York.

Untuk itu, hindari mengonsumsi banyak makanan berlemak yang dapat menyebabkan kegemukan.

Menurut laporan The Health Site, obesitas juga meningkatkan risiko kurangnya stamina seksual, disfungsi seksual, dan ketidakseimbangan hormonal.

(Dian Maharani/kompas.com)

Artikel Terkait