Find Us On Social Media :

Benarkah Hanya Pria Penyebab Utama Masalah Kesuburan?

By Ade Sulaeman, Rabu, 29 Juni 2016 | 17:45 WIB

Benarkah Hanya Pria Penyebab Utama Masalah Kesuburan?

Intisari-Online.com - Kebanyakan masyarakat menganggap wanita sebagai penyebab utama maalah kesuburan atau sulit hamilnya seorang istri. Benarkah demikian?

Menurut dr. Abdullatif, Sp.OG, Rumah Sakit Anak dan Ibu Harapan Kita, masalah gangguan kesuburan (infertilitas), paling besar berasal dari faktor suami.

"Sekarang ini telah diketahui bahwa gangguan kesuburan (infertilisasi) pada suami, merupakan penyebab utama gangguan kesuburan pada sekitar 20 persen pasangan infertil serta merupakan faktor penunjang yang penting pada 20-40 persen pasangan infertil yang lain," jelasnya, saat seminar awam "Harapan Baru Untuk Mendapatkan Buah Hati", Sabtu, (18/6/2011).

Abdullatif mengungkapkan, gangguan kesuburan pada suami bisa disebabkan oleh berbagai sebab. Sialnya, sebagian besar gangguan kesuburan infertilitas pada suami belum diketahui penyebabnya.

Meski begitu, Abdullatif memaparkan, ada 4 (empat) hal yang umumnya menjadi penyebab gangguan kesuburan pada pria. Pertama, bentuk anatomi dan fungsi organ reproduksi suami.

Gangguan kesuburan pada suami bisa disebabkan oleh kelainan bawaan, infeksi trauma, atau akibat pembedahan. Kelainan bawaan muara saluran kemih pada pangkal bawah penis menyebabkan gagalnya peletakan air mani di vagina dalam.

Kedua, kesehatan tubuh secara umum suami. diabetes mellitus bisa menyebabkan impotensia dan gangguan fungsi leher kandung kencing, sehingga air mani bukan diejakulasi keluar penis, tetapi masuk ke dalam kandung kencing.

Selain itu, penyakit yang menimbulkan panas (demam) bisa mengakibatkan penurunan jumlah sperma dan penurunan motilitas sperma.

Ketiga, pola hidup (kebiasaan) suami. Pola hidup tertentu bisa mempengaruhi kesuburan seorang pria, antara lain: aktifitas fisik yang kurang, gizi kurang, hubungan seksual yang bebas, mengkonsumsi antibiotik (sulfasalazin,eritromisin dan tetrasiklin), sering terpapar secara aktif radiasi elektromagnetik (penggunaan handphone).

Keempat, keadaan kejiwaan suami. Stres kejiwaan yang berlangsung lama bisa menyebabkan penurunan kualitas sperma, dan bagitu pula penanggulangan stres kejiwaan dengan obat anti depresan, bisa menyebabkan penurunan jumlah sperma.

"Tekanan kejiwaan yang berat pada pria bisa menimbulkan impotensi, baik langsung maupun tidak langsung," pungkasnya.

Sementara itu, dr. Gde Suardana, SpOG, mengatakan, masalah kesuburan pada pria bisa berupa gangguan pada proses produksi sperma, gangguan pengeluaran sperma, serta adanya defisiensi hormon testosteron. Hal tersebut bisa terjadi akibat kondisi semenjak lahir (bawaan) atau terjadi setelah dewasa (didapat).