Find Us On Social Media :

Heboh BRIN Vs BMKG: Ternyata Ini Cara Membuat Ramalan Cuaca

By Ade S, Kamis, 29 Desember 2022 | 14:56 WIB

Ilustrasi cuaca ekstrem. BMKG dan BRIN memiliki pandangan yang berbeda terkait ramalan cuaca di akhir tahun khususnya terkait dengan cuaca ekstrem. Mana yang lebih tepat?

Intisari-Online.com - Masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di wilayah Jabodetabek sempat dibingungkan dengan berbedanya 'ramalan cuaca' yang dikeluarkan oleh BRIN dan BMKG.

Kedua lembaga tersebut memiliki pendapat yang berbeda terkait dengan potensi hujan, potensi badai, serta potensi cuaca ekstrem pada 28 Desember 2022.

Melalui peneliti di Pusat Riset Iklam dan Atmosfer Erma Yulihastin, BRIN menyatakan bahwa akan terjadi badai dan hujan ekstrem pada Rabu (28/12/2022).

"Siapa pun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," tulis Erma, Senin (26/12/2022).

Namun, pernyataan BRIN tersebut justru dibantah oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Pihak BMKG menyebut bahwa istilah hujan lebat dan ekstrem lebih tepat dibandingkan penggunaan istilah badai.

Selain itu, BMKG juga menyebutkan bahwa kondisi hujan ekstrem tersebut tidak terjadi pada tanggal 28 Desember, melainkan pada 30 Desember 2022.

Lalu mana yang benar? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita kenali dulu bagaimana sebuah ramalan cuaca dibuat.

Ramalan cuaca dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen yang dapat memantau kondisi cuaca saat ini dan memprediksi bagaimana kondisi cuaca akan terjadi di masa yang akan datang.

Beberapa instrumen yang sering digunakan untuk memantau kondisi cuaca meliputi stasiun meteorologi, satelit meteorologi, dan balon cuaca.

Baca Juga: Sanggah Prediksi Cuaca Ekstrem 28 Desember yang Gemparkan Masyarakat, Ternyata Begini Cara BMKG Membuat Prakiraan Cuaca