Find Us On Social Media :

Serdadu Eropa dan 'Pasukan Kecil' Sarina: Para Perempuan Muda si Gundik yang Cantik dan Genit

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 23 Desember 2022 | 10:14 WIB

Potret seorang gundik atau Nyai di antara para serdadu militer Hindia Belanda.

Sehingga nama Sarina kemudian dikenal sebagai istilah rahasia untuk menyebut pelacuran di dalam tangsi.

Dalam Gedenkboek KNIL, pujian penuh penghargaan ditujukankepada “pasukan kecil” Sarina.

Seorang Sarina digambarkan sebagai perempuan muda yang cantik dan genit, atau perempuan tua dengan umur tidak dapat diperkirakan.

Mereka, para Sarina menjalani posisinya dengan segala suka dan duka.

Mereka berbagi makanan dengan serdadu Eropa dan berbagi tempat tidur dengan prajurit pribumi.

Seorang nyai dikenal tidak menuntut banyak, hubungan dengan perempuan pribumi pun sederhana dan dapat diakhiri kapan saja.

Untuk memperoleh izin hidup dalam pernyaian, seorang anggota militer harusmemenuhi beberapa syarat terlebih dahulu.

Untuk memiliki seorang Sarina, seorang anggota tentara harus memberi bukti kelakuan baik dari perempuan yang bersangkutan.

Bukti ini harus diberikan oleh pihak berwenang setempatdan kemudian diterima secara resmi oleh panglima militer.

Jika terbukti benar, maka sang pemohon diberi izin dan secara resmi sang gundik diizinkan bergabung dengan militer dalam tangsi.

Baca Juga: Tak Hanya Sedadu Kolonial, Dulu Ada Juga Pedagang China yang Mengambil Gundik Pribumi

Gundik tersebut lalu didata di dalam daftar khusus.

Di dalamnya dicatat nama, tempat kelahiran, namaanggota militer yang bersamanya dan tanggal masuknya.

Baca Juga: Harus Disetujui Panglima Militer, Ini Syarat Khusus Bagi Serdadu Kolonial untuk Punya Gundik

(*)