Studi: Uang Dapat Membeli Kebahagiaan, tapi...

Esra Dopita M Sidauruk

Penulis

Grid Networks Studi: Uang Dapat Membeli Kebahagiaan, tapi...
Studi: Uang Dapat Membeli Kebahagiaan, tapi...

Intisari-Online.com - Ungkapan yang menyebut, uang tidak bisa membeli kebahagiaan seperti mulai tidak berlaku lagi. Pasalnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Cambridge, mengungkapkan, ternyata uang dapat membeli kebahagiaan, namun jika hal tersebut memiliki kecocokan dengan jenis kepribadian seseorang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science itu melibatkan 76.000 transaksi pengeluaran bank dari 625 nasabah. Kemudian, ketua penelitian, Sandra Matz dan timnya melakukan penelitian dengan melakukan tes kepribadian standar dan meminta peserta untuk mengisi kuesioner kebahagiaan.

Selanjutnya, para peneliti melihat respon peserta terhadap transaksi mereka selama enam bulan dengan mempertimbangkan tipe kepribadian mereka berdasarkan "Big Five", di antaranya keterbukaan terhadap pengalaman baru, keramahan, teliti, ekstroversi, dan neurotisisme. Menariknya, memberikan sumbangan untuk amal dianggap sebagai kategori pengeluaran yang menyenangkan.

Hasil penelitian menemukan, peserta yang lebih menghabiskan uang untuk membeli sesuatu yang berkaitan erat dengan kepribadian mereka cenderung lebih merasa puas dengan kehidupan. Bahkan, efek kebahagiaan tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan efek dari total pendapatan atau pengeluaran mereka.

Matz mengungkapkan, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa menghabiskan uang untuk produk-produk yang membantu kita mengungkapkan siapa diri kita sebagai individu dapat mengubah kesejahteraan. “Mulai dari, menemukan pekerjaan yang tepat, lingkungan yang tepat, bahkan teman dan mitra kerja yang tepat,” jelas Matz.

Lanjut Matz, uang memang bisa meningkatkan kebahagiaan jika menghabiskannya dengan cara yang benar. Misalnya, pengalaman atau berpetualang bersama dengan orang yang kita cintai. “Atau contoh lain adalah ketika belanja cocok dengan kepribadian pembeli, maka uang memang bisa membeli kebahagiaan,” kata Matz.

Meski pengalaman dapat mempengaruhi kebahagiaan, namun profesor psikologi Ryan Howell, dari San Francisco State University, yang juga pernah melakukan penelitian mengenai uang dan kebahagiaan, berpendapat lain. Menurutnya, menghabiskan uang hanya untuk menguatkan citra tertentu tidak akan membuat orang bahagia.(Techtimes.com)