Jadi Salah Satu Tempat Pernikahan Kaesang Pengarep dan Erina Gudono, Ini Sejarah Loji Gandung

Afif Khoirul M

Penulis

Suasana Loji Gandrung jelang pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

Intisari-online.com - Kaesang Pengarep dan Erina Gudono akan melangsungkan pesta pernikaha di Solo, Minggu (11/12/22).

Salah satu tempat yang dipalai untuk serangkaian acara pernikahan Kaesang Pengarep adalah Loji Gandrung.

Meski kini beralih fungsi sebagai rumah dinas walilota Solo, ternyata Loji Gandrung termasuk bangunan bersejarah.

Loji Gandrung di bangun pada tahun 1830.

Dulunya Loji Gandrung adalahrumah tinggal milik Johannes Augustinus Dezentje (1797-1839).

Dazentje atau sering dipanggil dengan nama Tinus adalah pionir pekebunan Belanda.

Ia juga dikenal sebagai tuan tanah di Ampel, Boyolali.

Sebagai pengusaha perkebunan Tinus sering membuat pesta di rumahnya.

Pesta tersebut dikenal dengan istilah gandrungan.

Gandrung menurut bahasa Jawa berarti sangat rindu akan kasih, tergila-gila karena asmara, atau mendambakan seseorang.

Jadi, gandrungan yang dimaksud adalah orang yang sedang kasmaran.

Baca Juga: 45 Pesawat Jet Pribadi Pesan Tempat Parkir Terkait Pernikahan Kaesang-Erina

Akhirnya, lambat-laun rumah besar milik Tinus tersebut dikenal dengan Loji Gandrung.

Sedangkan Loji memiliki arti sebagai rumah yang sangat besar.

Loji merupakan bahasa Belanda Loge, namun sering diucapkan Loji oleh orang Jawa.

Karena pemiliknya orang Belanda, Loji Gandrung memiliki gaya arsitektur campuran Erop dan lokal.

Loji Gandrung sendiri merupakan bangunan karya arsitek Belanda, C.P. Wolff Schoemaker.

Schoemaker adalah guru besar arsitek di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung).

Loji Gandrung menjadi salah satu bukti kecerdasan Schoemaker merancang perpaduaan gaya arsitektur Eropa dan lokal.

Tidak hanya sebagai tempat tinggal, Loji Gandrung juga menjadi saksi bisu sejarah panjang negara Indonesia.

Sebelum beralih fungsi menjadi rumah walikota, Loji Gandrung mengalami banyak sejarah panjang.

Dulunya pernah digunakan markas militer Brigadi V, pimpinan jenderal Gatot Subroto, untuk melawan Belanda.

Gatot Subroto melakukan pertemuan untuk menghadapi Belanda yang datang dengan cara membonceng NICA.

Baca Juga: Jan Ethes Mencuri Perhatian saat Jadi Juru Bicara Keluarga pada Pernikahan Kaesang-Erina

Selain itu Loji Gandrungjuga pernah menjadi saksi bisu penjemputan paksa Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Ketika menghadap Presiden Soekarno karena dituduh merancang kudeta pada 4 Juli 1946.

Artikel Terkait