Penulis
Intisari-Online.com - Meski sering dikaitkan dengan penyakit generatif atau keturunan, nyatanya penyakit diabetes tidak selalu karena faktor keturunan. Gaya hidup kurang sehat justru jadi faktor risiko terbesar dibandingkan keturunan. Bahkan, sebuah penelitian di Kanada, mengungkapkan, orang yang mengalami depresi berisiko lebih besar terkena diabetes tipe dua, jika mereka memiliki faktor risiko deprasi atau gejala metabolik.
Diabetes tipe dua dan sindrom metabolik, yang melibatkan resistensi insulin memang telah lama dikaitkan dengan hipertensi, obesitas, kadar gula darah normal, dan kolesterol tinggi, yang mana semuanya dianggap sebagai faktor risiko metabolik.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry itu melibatkan 2.525 pria dan wanita dengan usia antara 40 dan 69 tahun, yang tinggal di Quebec, Kanada. Penelitian tersebut berlansung selama empat setengah tahun.
Kemudian, peneliti membagi peserta ke dalam empat kelompok. Kelompok pertama menjadi referensi atau rujukan bagi kelompok lain. Kelompok kedua terdiri atas orang-orang yang memiliki depresi dan gejala metabolik tertentu. Sedangkan, kelompok dua lainnya didiagnosis tidak memiliki faktor resiko depresi atau metabolik.
Penelitian yang dilakukan bersama oleh l'Université de Montréal, McGill University, University of Calgary, dan Institut de Recherches Cliniques de Montréal, menunjukkan, jika seseorang memiliki kondisi metabolik dan depresi, faktor risiko untuk terkena diabetes dapat enam kali lebih besar daripada orang-orang yang tidak memiliki gejala-gejala tersebut.
Sementara itu, mereka yang memiliki kondisi metabolik, tetapi tidak memiliki depresi memiliki peningkatan resiko diabetes tipe dua sebanyak empat kali.
Penelitian ini juga mengungkapkan, seseorang yang didiagnosis depresi cenderung kurang peduli untuk mencari pengobatan atau mengikuti saran dokter tentang kondisi metabolik mereka, seperti obesitas atau hipertensi.
Padahal, jika tidak diobati atau salah urus, mereka dapat memperburuk gejala yang berhubungan dengan depresi. Antidepresan tertentu juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Maka itu, identifikasi awal, monitoring, dan pendekatan manajemen yang komprehensif dari kedua kondisi menjadi langkah strategi pencegahan diabetes. (Techtimes.com)