Find Us On Social Media :

Siapa Sangka Ada Pria Eropa yang Mendapatkan Gundik Lewat Perjodohan?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 9 Desember 2022 | 19:41 WIB

Potret seorang gundik atau Nyai di antara para serdadu militer Hindia Belanda.

Intisari-Online.com - Persoalan pergundikan memang bukan sesuatu yang baru. 

Sejak kedatangan orang Belanda pertama kali ke Hindia Timur pada abad ke-17, gundik sudah menjadi semacam kebutuhan.

Posisi menjadi seorang nyai atau gundik menjadi suatu pilihan menarik bagi segolongan perempuan pribumi.

Hal itu dikarenakan kondisi sosial dan ekonomi yang sangat menekan bagi penduduk peribumi pada saat itu.

Babu yang berparas cantik, berkulit bersih, berperilaku sopan, dan baik akan dipilih oleh majikan Eropa-nya.

Selain karena semakin longgarnya sanksi terhadap pelaku pernyaian, praktik pernyaian juga ditunjang oleh keadaan masyarakat.

Sudah menjadi hal lumrah bagi kebanyakan keluarga pribumi yang bersedia menjual anak gadisnya kepada para bujangan Eropa.

'Penjualan' itu dilakukan demi mendapatkan imbalan materi.

Dilihat dari kondisi yang terjadi tersebut tidaklah aneh ketika pada pemerintahan Hindia Belanda praktik pernyaian mencapai puncaknya di Batavia.

Baca Juga: Para Gundik Serdadu Kolonial di Perkebunan, Bebaskan 'Tuannya' dari Rasa Sepi

Menjalin hubungan dengan nyai juga bisa melalui perjodohan.