Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah mengalami kesulitan bangun tidur dan merasakan ada seseorang duduk tepat di dada Anda, sehingga membuat Anda semakin sulit bergerak dan bangkit? Inilah kondisi yang dirasakan seseorang ketika mengalami sleepy paralysis alias "ketindihan".
Dalam dunia medis sleep paralysis atau kelumpuhan tidur merupakan ketidakmampuan sementara untuk bergerak atau berbicara saat tidur atau bangun. Dalam masyarakat awam sleep palaysis dikenal dengan nama rep-repan, ada juga yang menyebutnya "ketindihan". Hal tersebut dapat terjadi kepada siapa pun, baik pria maupun perempuan.
The School of Psychology at NUI Galway melakukan studi secara online kepada orang yang pernah mengalaminya dan melibatkan lebih dari 1.000 peserta di seluruh Irlandia. Penelitian tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana emosi dan gaya hidup masyarakat berhubungan dengan kualitas tidur.
Melalui penelitian itu mereka berharap memberikan pemahaman dalam bagaimana dan mengapa orang mengalami kesulitan tidur, seperti sleep paralysis. Sebelumnya, para peneliti telah menemukan bahwa sekitar seperempat dari para siswa telah melaporkan pengalaman sleep paralysis.
Ketika mengalami hal itu mereka melaporkan melihat bayangan seorang pria atau wanita atau merasakan ada seseorang yang hadir di kamar mereka. Bahkan, terkadang duduk di dada mereka atau sekadar bergerak ke arah mereka. Mengejutkan lagi, ada yang mengaku bahwa pakaian tidur mereka dipindahkan atau tubuh mereka disentuh.
Dr Jonathan Egan dari School of Psychology, mengatakan, sleepy paralysis memiliki keterkaitan dengan kondisi umum, kualitas tidur, stres, dan suasana hati. Ketika mengalami sesuatu yang tidak bisa dikontrol dan memunculkan stres kemungkinan akan berakibat pada terjadinya sleep paralysis.